SAW X akan tayang di layar lebar Indonesia pada tanggal 4 Oktober mendatang. Kalian sudah siap? Sudah nonton seri sebelumnya? Kalau belum, penulis sarankan untuk segera menyelesaikan total sembilan film sebelumnya dulu. Nggak buang-buang waktu, kok. Pasalnya, seri film SAW benar-benar bagus dari segi cerita, misteri, dan kepuasan dari slasher itu sendiri. SAW X akan mengambil latar waktu setelah SAW 1 dan sebelum SAW 2. Nonton dua atau satu itu saja sudah cukup, meski tentunya kalian akan ketinggalan banyak sekali momen-momen menarik dari keseluruhan seri SAW.
Kali ini penulis akan mengurutkan film SAW dari yang terburuk hingga terbaik. Daftar ini sepenuhnya subjektif. Untuk memahami apa yang penulis maksud di dalam film, mungkin kalian harus menontonnya terlebih dahulu. Namun, tanpa menonton pun, kalian bisa tau apa poin penilaian dari penulis:
9. JIGSAW / SAW 8 (2017)
Jigsaw berlatar sepuluh tahun setelah kematian John Kramer alias Jigsaw. Meski menjadi berita bahagia bagi para penggemar seri SAW karena akhirnya keluar film baru setelah sekian lama, namun, film ini tak sebagus yang penulis duga dulu ketika pertama menontonnya. Trap-trap yang ada di dalam game ini terlalu sempurna, seolah si pembuat game sudah tau pasti karakter A akan melakukan B di tempat C, dan sebagainya. Kompleksitas dari permainannya pun tak lebih dari nol, sehingga lebih terkesan seperti film thriller pasaran. Twist juga tak terasa spesial.
8. SAW 7 / The Final Chapter (2010)
Atau disebut juga dengan SAW 3D, merupakan film penutup dari seri utama film SAW. Atau seharusnya begitu sampai JIGSAW rilis ke pasaran. Tak banyak yang perlu dikomentari dari film ini. Plot dan twist pun tak sebanyak film-film sebelumnya. Game juga tak terlalu penting untuk plot. Pengembangan karakter (terutama kepada si detektif baru) sangatlah kurang. Benar-benar hanya terfokus kepada sebuah konklusi dari seri asli Jigsaw Killer yang tak wah sama sekali. Juga, darah yang berwarna pink dan sangat encer seperti cat air yang kebanyakan air, sepertinya kurang memuaskan jiwa slasher penulis.
7. SAW 4 (2007)
Pada SAW 4, sang pemain game tak lagi terkurung di dalam sebuah rungan, melainkan ia yang "menjemput" pemain lain. Berbeda dari tiga film sebelumnya yang menggunakan konsep "indoor". Di beberapa kesempatan, Rigg, sang pemain, begitu bodoh untuk berpikir, terlepas dari pekerjaannya sebagai komandan SWAT. Sampai-sampai, kecacatan berpikir itulah yang membuat penulis geram sejadi-jadinya di depan layar. Akhir game juga begitu mengecewakan meski twist yang datang setelahnya cukup untuk mengobati kekecewaan itu. Kedatangan Strahm di film ini juga cukup menyebalkan, terutama dengan perilakunya yang, meski pintar, sedikit lebih mementingkan emosi.