Mohon tunggu...
Saeran Samsidi
Saeran Samsidi Mohon Tunggu... Guru - Selamat Datang di Profil Saya

Minat dengan karya tulis seperi Puisi, Cerpen, dan karya fiksi lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengendus Jejak Film Pendek Banyumas

13 Juli 2018   15:28 Diperbarui: 13 Juli 2018   15:40 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana Purwokerto, Banyumas? Nanang Anna Noor, kontributor Indosiar melalui organisasinya Komunitas Jurnalis Televisi Purwokerto (KJTP) menggelar Festival Film Banyumas (FBB) tahun 2007 di hotel berbintang di Purwokerto, Hotel Dinasty. FBB merupakan festival pertama kali diselenggarakan di Purwokerto, selanjutnya ... amleng jimleng.

Pada tahun 2014 Mamock Cekakak Ketua Komite Film (DKKB) Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas) mengadakan Festival Film DKKB 2014 di Taman rekreasi Andhang Pangrenan Purwokerto yang diikuti belasan film pelajar. Setelah itu, dibiarkan saja tak ada program lebih lanjut.

Pada tahun 2015, Dinporabudpar (Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata) Kabupaten Banyumas menyelenggarakan Festival Film Cah Sekolah Banyumas pada 26-27-28 November 2015 di studio Perpuarda (Perpustakaan dan Arsip Daerah) Kabupaten Banyumas. Festival Film Cah Sekolah diikuti oleh total 57 sekolah. baik itu SMA/SMK, SMP/M.Ts. SD dan  umum terdiri beberapa katagori yaitu, fiksi, dokumenter, iklan layanan masyarakat (ILM), video clip. Bagaimana kelanjutannya Festival Film Cah Sekolah Banyumas? Amleng njimleng, tak ada kabarnya.

Terakhir, UMP (Universitas Mohammadiyah Purwokerto) menyelenggrakan workshop film pendekan dan UMP Short Film Festival UMP 2018, 23 -30 April 2018 dari situs Humas UMP pada saat penganugrahan diikuti sebanyak 5 Sekolah Menengah yang masuk dalam kategori nominasi penganugrahan, sebagai Pemenang yakni SMK Negeri 1 Kebumen. Eh, ketinggalan. SMADA (SMA Dua ) Purwokerto awal tahun 2018  juga menyelenggarakan Festifal Film SMADA  se-Jawa dengan tema indonesia in Dream.

Kepengin nonton film indie Banyumas? Mau dibandingkan dengan Purbalingga? Aduh, dari segi produktivitas, kualitas dan manajemen pengelolaannya jauh sekali ketinggalannya. Sigit Harsanto Direktur JKFB dan Bowo Leksono pernah mau mendirikan Perpustakaan Film Purwokerto, namun itu sebatas impian.

CLC Purbalingga jelas punya dukumentasi film yang tertata rapi. Bagaimana Perpusarda (Perpustakaan dan Arsip Daerah) Kabupaten Banyumas mewujudkan impian perpustakaan film Purwokerto ini? Panitia penyelenggara Festival Film Cah Sekolah Banyumas tahun 2015 di Perpusarda telah menyerahkan beberapa film untuk dikoleksi. Semua itu agar masyarakat bisa melacak film indie Banyumas.

Terakhir, bagaimana keberadaan AFF (Arisan Film Forum) Purwokerto kini? Ketika Purbalingga makin berjaya diikuti Sangkanparan Cilaca dan kini diikuti komunitas film di Banjarnegara, Kebumen dan Majenang, AFF tak tahu rimbanya. Kini, sama sekali tak bisa diendus kelanjutannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun