Mohon tunggu...
Saeran Samsidi
Saeran Samsidi Mohon Tunggu... Guru - Selamat Datang di Profil Saya

Minat dengan karya tulis seperi Puisi, Cerpen, dan karya fiksi lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kisah Tragis Yudanegara V dan Pilkada Banyumas 2018

20 Juni 2018   14:58 Diperbarui: 20 Juni 2018   15:15 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sultansinindonesieblog.wordpress.com

Tumenggung Yudanegara V adalah adipati terakhir yang memimpin Banyumas dari trah Yudanegaran. Yudanegara V menjadi bupati Banyumas yang ke-12 (1788-1816). Setelah berakhirnya trah Yudanegaran Banyumas dibagi menjadi, Kasepuhan dan Kanoman. Kasepuhan dipimpin oleh Cakrawedana (1816-1830) dan Kanoman oleh Martadiredja 1 atau Bratadiningrat.

Selepas pemerintahan Yudanegara V sebagai keturunan terakhir trah Yudanegaran, penerusnya Cakrawedana dan Bratadiningrat wilayah Banyumas sudah lepas dari kekuasaan Kraton Surakarta dan menjadi wilayah kekuasaan kolonial Belanda setelah Perang Jawa (1825-1830)

Yudanegara V adalah leluhur pemimpin Banyumas yang seharusnya menjadi panutan, menjadi teladan khususnya bagi para bupati-bupati pemimpin Banyumas di masa milenial ini. Dari kegigihan Yudanegara V untuk melepaskan diri dari pengaruh kekuasaan "nagari gung" Kraton Surakarta baik dari sisi politik maupun budaya.

Kegigihan dan keberaniannya untuk mewujudkan wilayah "adoh ratu cedhek watu" menjadi wilayah perdikan, mengembangkan budaya penginyongan di wilayah ngapak sejajar dengan wilayah nagari gung sungguh suatu pembrontakan yang harus berakhir dengan pemecatan sebagai bupati dan tumpaslah trah Yudanegaran.

Berikut adalah alasan Yolehudanegara V dipecat  oleh Kraton Kartasura-Surakarta, antara lain :

  • Yudanegara V meminta Gubernur Jendral Sir Stamford Raffles agar
  • Banyumas  dijadikan kesultanan yang terpisah dari Surakarta. Permintaan itu disampaikan kepada raja Surakarta.
  • Yudanegara V adalah orang kepercayaaan raja yang sangat ditakuti Pemerintah Kolonial Inggris  sehingga Raffles meminta dipecat.
  • Yudanegara V berani  melakukan pembrontakan  dengan  menanam pohon wringin kurung kembar di alun-alun Banyumas.

Akhir Yudanegara V yang tragis adalah punahnya trah Yudanegaran. Keturunannya tidak ada yang berani menyatakan keturunan Yudanegaran. Bahkan ada mitos, keturunan Yudanegara tidak pantas menjadi pejabat.

Kini, pada tahun politik, berlangsung Pilkada Banyumas 2018 untuk menentukan siapa bupati Banyumas yang ke-32. Mitos keturunan trah Yudanegaran tidak layak menjadi bupati kita musnakan. Justru pada hajatan kontestasi demokrasi Pilkada Banyumas 2018 kita harus merenung, meneladani kisah tragis heroik Yudanegara V.

Alasan nomor tiga mengapa Yudanegara V dipecat dengan menanam wringin kurung kembar di alun-alun Banyumas relevan untuk didiskusikan oleh warga Banyumas yang akan memilih pemimpinnya. Sungguh heroik Yudanegara V yang berakibat dipecat dengan menanam wringin kurung kembar di alun-alun Banyumas.

Yudanegara V hendak mewujudkan perlawanannya memisahkan diri dari kekuasaan nagari gung dengan membuat model alun-alun yang sama dengan Kraton Kartasura Surakarta yang jelas menyinggung kewibawaan sang raja.

Model alun-alun lambang kekuasaan raja adalah model alun-alun yang ada jalan membelah di tengah alun-alun  menuju pendopo  sebagai tempat kekuasaan. Di tengah jalan membelah ada sepasang wringin kurung. Bagian barat ada masjid lambang kebaikan dan di bagian timur ada penjara lambang keburukan.

Namun, pada program kerja 100 hari bupati Banyumas terpilih pada ajang Pilkada 2008-2013 membuldoser tatanan alun-alun warisan Yudanegara V ini diubah menjadi  park tanah lapang seperti layaknya park-park di negara-negara Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun