Mohon tunggu...
Saeran Samsidi
Saeran Samsidi Mohon Tunggu... Guru - Selamat Datang di Profil Saya

Minat dengan karya tulis seperi Puisi, Cerpen, dan karya fiksi lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bima Pahlawan Superhero Pribumi (1)

31 Januari 2018   15:50 Diperbarui: 31 Januari 2018   15:55 3035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pahlawan superhero "kids zaman now" ya pasti karya olahan DC Comics seperti Superman, Batman, Flash, Green Lantern, Wonder Woman, Aquman dan the Justice League of America. Atau produksi Marvel Publishing Inc. Seperti Captai America, Spider Man, Iron Man, Hulk, Thor, Black Widow, Doctor Strange, Daredevil, Wolverine, Ant-Man dan Avengers.

Kalau pahlawan superhero Indonesia adalah Gundala Putra Petir, Wiro Sableng, si Buta dari Gua Hantu, Jaka Sembung, Maza, Valentine, Merpati, Kalong, Volt, Elang Hitam, pangeran Mlaar, Caroq, Volt, Sembrani, Aquanus, Zantoro dan Godam Manusia Besi. Wowowooo ... ternyata banyak banget ya? Kalian kenal?

Nah, kalau ini malah asing ya? Werkudara atau Bima, Gathotkaca, Antasena, Antareja dan Wisanggeni? Huuuh,  superhero apaan tuuuh! Eiiit nanti dulu! Merekalah pahlawan superhero jagad pewayangan. Berlima adalah para kesatria Negeri Amarta. Werkudara panglima Angkatan Perang dan ketiga anaknya itu  adalah para Kepala Staf, Gathotkaca Kepala Staf Angkatan Udara, Angkatan Darat, Antasena dan Angkatan Laut, Antareja. Kalau Wisanggeni putranya Arjuna adalah Kepala BIN Amarta.

Itu semua para kesatria Amarta adalah pahlawan superhero pribumi. Walau Werkudara atau Bima dan Gathotkaca migran dari India lewat Mahabharata karya Bagawan Vyasa tetapi Antareja, Antasena dan Wisanggeni adalah pribumi, produk cerita carangan para dhalang Tanah Jawa tentu saja bersama para punakawan yang memomong para kesatria itu. Baik, mari kita lucuti cv-nya  yang tak kalah keren dan saktinya dengan para pahlawan produk Amrik.

Werkudara,

Raden Werkudara lebih terkenal dengan nama Bima adalah putra kedua dari Prabu Pandhudewanata dan Dewi Kunthi. Selaim Bima nama lainnya banyak sekali, yang menonjol adalah nama saat masih muda yaitu Bratasena.

Bima baru lahir saja sudah bikin geger. Terlahir bungkus, tubuhnya  diselubungi oleh selaput tipis yang tidak dapat disobek oleh senjata apa pun. Lalu oleh ayahnya dibuang ke hutan Mandalasara.  Selama delapan tahun bungkus tersebut tidak pecah-pecah dan mulai berguling kesana kemari sehingga hutan yang tadinya rimbun menjadi rata dengan tanah. Hal ini membuat penghuni hutan seperti dhemit, jin, setan alas, geger kalang kabut terganggu.

Mendapat laporan tentang gegeran para dhemit itu Bathara Guru pimpinan tertinggi para dewa di khayangan mengutus Dewi Durga, Bathara Bayu dan angkatan perang Khayangan Junggring Seloka turun ke bumi untuk mengatasi Bima bungkus itu.

Sebelum dipecahkan, Batari Durga masuk ke dalam bungkus dan memberi sang bayi pakaian yang berupa, Kain Poleng Bang Bintulu, itu lho kaya sarung kotak-kotak hitam putih buat nyarungi pohon dan patung di jalanan di Bali. Gelang Candrakirana, Kalung Nagabanda, Pupuk Jarot Asem dan Sumping (semacam hiasan kepala) Surengpati.

Setelah berbusana lengkap, Batari Durga keluar dari tubuh Bima, kemudian giliran tugas Gajah Sena memecahkan bungkus dari bayi tersebut. Oleh Gajah Sena kemudian bayi tersebut di tabrak, di tusuk dengan gadingnya dan diinjak-injak., anehnya bukannya mati tetapi bayi tersebut kemudian malah melawan, setelah keluar dari bungkusnya. Sekali tendang, Gajah Sena langsung mati dan lalu menunggal dalam tubuh si bayi.

Bima itu putra Bathara Bayu dewa angin. Maka Bima memiliki kesaktian untuk menguasai angin. Lho, bukannya bapaknya Pandu? Perlu diketahui, Prabu Pandudewanata itu kena kutukan Bagawan Kimindama jadi gabug ngga bisa punya anak. Pandawa lima anak-anaknya Dewi Kunthi itu bapaknya masing-masing dewa karena punya Aji Adityaredhaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun