Sumber foto, kiri: sandaljepit.blogspot.com dan kanan: kawanuanews.com
Ngarso Dalem, Sri Sultan Hamengkubowono X, jangan sampai terbujuk nanti keblusuk, malah bikin malu-maluin saja. Inilah harapan kawula ing Ngayogyakarta Hadiningrat tak terkecuali para pendukungnya di seluruh pelosok Nusantara. Mereka resah menanggapi manuver SBY dengan strategi tijitibeh, mati siji mati kabeh.
Baca kemerosotan Demokrat. Pemilu 2009 memperoleh suara 20,9% atau 21.703.137dan mendapatkan kursi di DPR 148 atau 26,4% menduduki peringkat pertama sebagai sang juara. Pada Pemilu 2014 meraih suara hanya 10,2%, 12.728.913 dan kursinya hanya memperoleh 61 atau 10,9%, mengalami penurunan 41,34%. (Kompas,16 Mei 2014) Dari juara satu melorot menjadi juara keempat.
Ketika dulu SBY melakukan terobosan yang dipandang inovatif dengan menyelenggarakan Konvensi Capres Demokrat, ternyata melempem. Malah, menimbulkan barisan sakit hati para peserta Konvesi yang dibuang begitu saja. Jago-jago Cikeas tingkat elektabilitasnya gembos, tak ada yang menarik minat. Kalah dengan jago-jago di luar Demokrat, apalagi dibanding Prabowo lebih-lebih dengan Jokowi. Lalu, thingak-thinguk mengais hasil survei, menemukan HB X yang katanya nomor tiga setelah Jokowi dan Prabowo.
Strategi tijitibeh pun digelar. Artinya, walaupun Demokrat kalah, kemenangan lawan pun harus diperoleh dengan ancur-ancuran, begitulah perhitungannya dan sakit hati dicuekin dalam rayuan You Tube, sudah terlampiaskan.
Njeng Sultan, tetap saja lenggah jumeneng di keraton. Dados pepundenipun para kawula Njeng Sultan, juga menjadi pengayom rakyat Indonesia. Kedudukan ini jauh lebih terhormat dan mulia dari pada kedudukan tinggi dalam pusaran politik yang penuh intrik. Ampun keblusuk, Ngerso Dalem.
Nah, ini berita menarik (Kompas,16/5/2014) “Keluarga Keraton Gagal Terpilih”. Enam dari tujuh kerabat Keraton Surakarta gagal terpilih sebagai anggota legislatif, baik di DPRD Kota Solo, DPRD Provinsi, DPR ataupun DPD. Kebanyakan yang gagal kendaraanya dari Demokrat. Di Keraton Yogyakarta, menantu HB X KPH Haryo Wironegoro (Gerindra) gagal ke DPR. Yang jadi adalah menantuSultan yang lain yaitu KPH Purbodiningrat dari PDI-P melenggang ke DPRD DIY.
Jadi, Ngarso Dalem, kawula ingkang sanget nresnani Njeng Sultan khususnya kawula yang masuk di dalam Merti Nusantara bentukan Ngarso Dalem di tahun 2008 sekarang telah bergabung dengan Seknas Jokowi nyengkuyung Jokowi jadi presiden 2014. Kalau Njeng Sultan sampai kepincut jebakan untuk strategi tijitibeh itu, maka terjadilah gara-gara, Kawah Candradimuka menggelegak. Bukannya jabatan presiden bisa diraih, tetapi aib dan wirang akan menerjang. Malu-maluin. Kalaupun menang juga kemenangan yang tidak membanggakan.
Namun demikian, kawula sing ngeman HB X yakin, Ngarso Dalem pasti tidak akan terjebak dan pasti menolak. Mangga, lenggah jumeneng ing keraton dados pepundenipun para kawula. Dan, akan lebih elok, kalau malah menggerakkan Mas Bondan Nusantara dan kawan-kawan di Merti Nusantara ikut nyengkuyung Jokowi Dadi Presiden.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H