Mohon tunggu...
Saeran Samsidi
Saeran Samsidi Mohon Tunggu... -

Saeran Samsidi alias Pak Banjir wong Banyumas sing coag, cablaka tur semblothongan!

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Pak Banjir (8) Episode 6, Pak Banjir Pensiun

22 Januari 2018   17:24 Diperbarui: 22 Januari 2018   17:53 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: richo-docs.blogspot.com

Titir kenthongan tanda bahaya berbunyi bertalu-talu, penduduk desa geger ada rumah kebakaran, terlebih-lebih rumah yang terbakar adalah rumahnya Pak Banjir, dukun ampuh, pejabat tinggi Kadhemangan, penasihat Ndara Dhemang. Mendengar Pak Banjir kena musibah maka Ndara Dhemang pun berkenan menjenguknya. Rumah dan harta benda yang terbakar akan diganti Ndara Dhemang.

"Katiwasan ... katiwasan ... Ndara Dhemang!" Pak Banjir menyambut kehadiran Ndara Dhemang, bosnya. "Kebakaran disebabkan apa si, Pak Banjir? Sudah, nanti semua kerugian Kadhemanagan yang akan menggantinya"

"Perkara kerugian si tidak seberapa Ndara Dhemang. Tapi, itu ada benda yang terbakar musna jadi abu yang tak mungkin tergantikan" "Lha ... barang apa yang sangat berharga itu?""Kitab primbon yang menjadi sumber semua pemecahan masalah, Ndara Dhemang""Kitab primbon? Kitab primbon apa si itu ?"

"Begini Ndara Dhemang .." Pak Banjir pun menjelaskan barang berharga itu. "Kitab primbon itu yang selalu menjadi rujukan untuk memecahkan berbagai misteri. Berkat berpedoman petunjuk dari kitab primbon itu saya selalu berhasil menjalankan tugas" "Ooo  ... begitu. Untunglah hanya kitab primbon ... "

"Justru itu yang saya sesalkan Ndara Dhemang. Tanpa kitab primbon itu saya sekarang tidak  bisa apa-apa" "Jadi, bagaimana?" "Nah, begini Ndara Dhemang. Berhubung kitab primbon telah musna terbakar, maka saya tidak punya kekuatan untuk memecahkan misteri karena sudah tidak punya rujukan. Sudah hilang kesaktian saya, Ndara Dhemang"

"Terus, jadinya?"  "Ndara Dhemang, dengan sangat menyesal terpaksa saya mengajukan pengunduran diri saya sebagai penasihat Kadhemangan. Saya ingin pensiun untuk menikmati hari tua, Rama Dhemang" "Ooo ... begitu. Baiklah ... tidak apa-apa. Memang sudah saatnya Pak Banjir pensiun dengan meninggalkan banyak jasa" Ndara Dhemang akhirnya mengabulkan permohonan Pak Banjir untuk pensiun.

Beberapa hari kemudian setelah bagian rumah yang terbakar yang sebenarnya tidak seberapa dan sudah diperbaiki dan dipulihkan Pak Banjir dan istrinya, Mbok Banjir terlihat lagi duduk-duduk di beranda rumah. Mereka asyik ndopok sampai tertawa-tawa. "Pak, rika benar-benar sukses. Skenario berjalan mulus, hasilnya pun memuaskan" Mbok Banjir memuji siasat suaminya agar ia terbebaskan dari tugas-tugas sebagai penasihat Kadhemangan yang keberhasilannya dikarenakan keberuntungan.

Pak Banjir mendapatkan wangsit untuk pensiun dengan membuat peristiwa kebakaran yang memusnakan kitab primbon andalannya. Padahal tidak ada itu kitab primbon yang membuat sakti Pak Banjir. Kebakarannya pun dibuat sedemikian rupa agar tak begitu merugikan. Semuanya itu hanya pura-pura kebakaran, pura-pura kitab primbon musna terbakar. "Mboke si Bedhor, kan tidak ada  benda berharga yang terbakar?" tanya Pak Banjir bercanda. "Jelas tidak. Pak,  mari kita nikmati saja kehidupan di hari tua ini tanpa kekuatiran, kecemasan karena tuntutan pekerjaan." Mbok Banjir mengakhiri dopokannya.

Berakhirlah sudah segala keberhasilan yang diperoleh Pak Banjir yang  hanya mengandalkan keberuntungan.  Jer Basuki Mawa Bea,tidak ada kesuksesan tanpa tetes keringat hasil kerja keras. Jadi, hidup itu jangan suka mengandalkan keberuntungan. Keberhasilan harus diraih dengan kerja keras menaklukan berbagai rintangan. 

(Tamat! Matur mbah nuwun. Kepareng ... kelilan!)

Leksikon :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun