Mohon tunggu...
Saepul Nurhakim
Saepul Nurhakim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/Duta Baca Jawa Barat

"With Literacy You Become Very Intelligent" "Dengan Literasi Menjadi Lebih Cerdas" Hai, saya Saepul Nurhakim Duta Baca Kota Banjar dan Duta Baca Jawa Barat 2022 Let's Have Fun Together

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Budaya Literasi dan Bagaimana Cara Mengimplementasikannya?

12 Januari 2024   08:00 Diperbarui: 12 Januari 2024   09:34 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman ini kita sering mendengar kalimat "literasi" dalam kehidupan kita. Perlu kalian tahu bahwa kata "literasi" merupakan serapan yang memiliki arti yaitu kemampuan membaca dan menulis. Menurut Saepul Nurhakim Duta Baca Jawa Barat 2022 mendefinikan bahwa literasi adalah kemampuan membaca dan mengimplementasikan apa yang dibacanya dalam kehidupan sehari- hari guna untuk memecahkan suatu masalah yang sedang terjadi di suatu lingkungan. Terlepas dari berbagai pengertian tersebut, saat ini sudah mulai di giatkan oleh pemerintah dan kalangan intelektual yang bertujuan agar masyarakat dapat lebih mencintai dan melek terhadap budaya literasi. Diharapkan juga dengan adanya budaya literasi ini masyarakat bisa dengan mudah memecahkan masalah-masalah yang sedang dan akan terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan data dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) bahwa budaya literasi masyarakat Indonesia sampai saat ini masih sangat rendah. Data UNESCO menampilkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia baru mencapai 0,0001 persen atau hanya 1 (satu) dari 1.000 (seribu) orang yang gemar membaca. Selain data dari UNESCO, terdapat pula data dari PISA (Programme for International Student Assessment) yang menunjukkan hal yang sama terkait rendahnya budaya literasi masyarakat Indonesia. Indonesia menempati urutan ke 62 (enam puluh dua) dari 72 (tujuh puluh dua) Negara dalam hal minat literasi. Bisa dikatakan bahwa negara Indonesia menduduki peringkat ke 10 (sepuluh) dari Negara dengan tingkat literasi terendah di dunia.

Di saat seperti ini literasi menjadi bagian penting keberadaannya karena sanggup membuat sebuah negara semakin maju, seperti contohnya negara Jepang yang kita tahu memiliki budaya literasi yang begitu tinggi. Dalam setiap aktifitas mereka selalu menyempatkan untuk membaca sekalipun itu pada jam-jam istirahat kerja maupun sekolah. Hal inilah yang membuat negara mereka mengalami kemajuan yang signifikan. Sumber daya manusianya yang memiliki kualitas dan memiliki pengetahuan yang luas itu semua berkat budaya literasi. Tidak seperti di negara kita ini yang baru-baru ini mulai menggiatkan budaya literasi. Kebiasaan malas masyarakat Indonesia inilah yang menghambat masyarakat negara kita untuk menjadikan masyarakat yang berkualitas. Mirisnya seringkali ditemukan ketika ada orang yang membawa buku di sela-sela kesibukannya ataupun di jam-jam istirahat sebagian orang malah menggunjing dan mengatakan seperti sok pintar dan sok kutu buku. Hal inilah yang sangat sering terjadi pada masyarakat Indonesia. Begitu sulitnya untuk menumbuhkembangkan minat literasi pada masyarakat. Tak heran jika masyarakat Indonesia saat ini menjadi masyarakat yang memiliki sumber daya cukup rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Jepang.

Budaya literasi juga dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari- hari, sebagai pengisi waktu senggang saat istirahat bekerja maupun sekolah. Tidak perlu lama, cukup luangkan 10 hinggal 15 menit dalam satu hari saja untuk dapat membaca. Dengan cara membaca bukulah kita bisa mengetahui banyak informasi yang tidak kita ketahui sebelumnya. Dalam implementasinya diperlukan sarana dan prasarana yang memadai baik daru pemerintah maupun masyarakat itu sendiri. Pemerintah dalam hal ini diharapkan agar dapat terus mendukung secara penuh dan menfasilitasi masyarakat agar mudah untuk mendapatkan sumber bacaan, semisal membuat taman baca masyarakat yang disebar di berbagai wilayah seluruh Indonesia. Dengan adanya taman baca masyarakat, mereka tidak perlu jauh-jauh untuk pergi ke perpustakaan untuk membaca, terlebih saat jarak menjadi kendala.

Mari tingkatkan gerakan literasi dan minat membaca agar tercipta masyarakat sejahtera demi kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun