Hellboy: The Crooked Man menjadi film keempat dalam seri adaptasi komik Hellboy yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar. Sejak dirilis di bioskop Indonesia pada 20 September lalu, film ini berhasil menarik perhatian publik, terutama penggemar komik dan film bertema supernatural. Disutradarai oleh Brian Taylor, yang pernah sukses dengan film aksi Crank (2006), film ini membawa Hellboy dalam petualangan baru yang lebih gelap dan penuh misteri.
Menggantikan David Harbour yang memerankan Hellboy pada film sebelumnya, kali ini Jack Kesy didapuk menjadi pemeran utama sebagai Hellboy. Meskipun Kesy bukan nama yang sangat dikenal, penampilannya mampu memberikan interpretasi baru terhadap karakter ikonik ini. Meski harus bersaing dengan bayangan besar yang ditinggalkan Ron Perlman di dua film Hellboy pertama, Kesy membawa Hellboy dengan nuansa segar yang lebih sesuai dengan dunia komik aslinya.
Film ini diadaptasi dari komik terbitan Dark Horse, yang berjudul sama, Hellboy: The Crooked Man. Dengan durasi 99 menit, Hellboy: The Crooked Man menghadirkan kisah baru Hellboy setelah ia bergabung dengan agensi yang memburu makhluk-makhluk paranormal. Kali ini, Hellboy dan rekannya Bobbie Jo Song, diperankan oleh Adeline Rudolph, menemukan diri mereka terjebak di sebuah wilayah terpencil di Pegunungan Appalachia, sebuah lokasi yang di dunia nyata sudah dikenal dengan mitos-mitos horornya. Pegunungan di kawasan Amerika bagian Timur ini terkenal sebagai tempat yang penuh legenda, mulai dari Bigfoot hingga manusia serigala, membuat suasana film semakin kelam dan penuh misteri.
Kisah dimulai ketika Hellboy dan Bobbie Jo tengah menjalankan misi mereka dan secara tidak sengaja terdampar di daerah Appalachia yang penuh bahaya. Di sini, mereka berhadapan dengan sosok iblis kuat yang dikenal sebagai The Crooked Man, diperankan oleh Martin Bassindale. The Crooked Man digambarkan sebagai sosok yang mampu mengendalikan penduduk lokal dan mengubah mereka menjadi penyihir hitam, yang merupakan ancaman besar bagi Hellboy dan timnya. Tidak hanya itu, suasana mistis dari daerah Appalachia semakin membuat cerita menjadi tegang dan menarik.
Dalam penyelidikan mereka, Hellboy dan Bobbie Jo bertemu dengan Tom Ferrel, diperankan oleh Jefferson White. Tom adalah penduduk lokal yang tahu lebih banyak tentang sejarah kelam di Appalachia dan hubungan langsung dengan The Crooked Man. Pertemuan ini membawa Hellboy dalam perjuangan berat untuk menghadapi The Crooked Man yang terus menguasai wilayah tersebut dengan pasukan penyihir hitamnya. Cerita film ini berfokus pada upaya Hellboy dan Tom dalam mengalahkan kekuatan jahat yang mengancam Appalachia.
Dari sisi sinematografi dan gaya penceritaan, Hellboy: The Crooked Man menawarkan sesuatu yang sangat menarik bagi penggemar komik. Film ini memiliki struktur cerita yang sangat mirip dengan cara sebuah komik dipecah ke dalam beberapa babak. Keterlibatan langsung Mike Mignola, pencipta Hellboy, dalam pembuatan naskah film, menambah keaslian adaptasi ini. Setiap babak dalam film membawa penonton melalui rangkaian adegan yang terasa seperti sedang membuka halaman-halaman komik, dengan alur yang maju tanpa banyak basa-basi. Penonton disuguhkan dengan aksi tanpa harus disajikan latar belakang mendalam dari karakter-karakter pendukung, sehingga cerita tetap bergerak cepat.
Yang membuat film ini berbeda dengan Hellboy versi sebelumnya adalah penekanan pada atmosfer horor dan suasana mistis yang lebih kental. Pegunungan Appalachia yang sunyi, dengan lanskap alam liar yang tidak bersahabat, berhasil menciptakan suasana mencekam yang meliputi seluruh cerita. Tidak hanya mengandalkan efek visual, film ini juga memperhatikan detail-detail kecil dalam membangun dunia yang terasa nyata namun menyeramkan, khas cerita horor klasik Amerika.
Penampilan Jack Kesy sebagai Hellboy memang cukup menyita perhatian. Sebagai aktor yang baru memerankan karakter ini, Kesy memberikan versi Hellboy yang lebih berani dan dingin, yang lebih mendekati Hellboy versi komik. Meskipun penggemar lama mungkin akan tetap membandingkannya dengan Ron Perlman, yang sudah membangun reputasi sebagai Hellboy di dua film pertama, Kesy tetap mampu membawa karakter ini dengan baik. Berbeda dengan David Harbour yang di film sebelumnya dianggap kurang berhasil memberikan nuansa khas Hellboy, Kesy menunjukkan dirinya mampu menggambarkan Hellboy yang tangguh namun tetap memiliki humor sarkastik.
Secara keseluruhan, Hellboy: The Crooked Man memberikan angin segar bagi franchise Hellboy, dengan kombinasi cerita yang setia pada komik aslinya dan penampilan Jack Kesy yang cukup mengesankan. Film ini berhasil menyuguhkan keseimbangan antara aksi, horor, dan misteri, dengan sentuhan sinematografi yang mendukung suasana mencekam di sepanjang film.
Bagi para penggemar Hellboy, film ini merupakan sebuah hiburan yang memuaskan, apalagi dengan keterlibatan langsung Mike Mignola. Sementara bagi penonton baru yang belum mengenal karakter ini, Hellboy: The Crooked Man adalah pintu masuk yang tepat untuk mengenal dunia penuh petualangan dari Hellboy. Dengan alur cerita yang tidak bertele-tele, film ini cocok ditonton oleh siapa saja yang mencari hiburan horor aksi dengan cerita yang kuat dan suasana mistis yang menegangkan.
