Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Melukis Luka", Kisah Kelam '98 di Grogol dalam Balutan Seni Lukis

27 Januari 2024   22:48 Diperbarui: 27 Januari 2024   22:49 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Melukis Luka Movie

Sebuah film yang mengangkat tema 1998 memang menarik diulas. Salah satunya yaitu film Melukis Luka yang tayang 26 Januari 2024. film ini berkisah seorang pria yang mempunyai traumatik pada kehidupan di tahun 1998 di tempat tinggalnya di Grogol. Sang Pria pun bertemu dengan seorang wanita yang juga memiliki kisah yang sama. Mereka berdua berupaya mengurai kisah kelam menjadi sebuah keberanian untuk melangkah dan memberi arti cinta.

Diawali dengan sebuah scene awal tentang Henry (Bio One), seorang keturunan Tionghoa. Henry memiliki kisah kelam di rumahnya di Grogol pada tahun '98. Orang tua Henry dibantai dan mati. Henry hanya bisa menatap kedua orang tuanya dari balik tembok.

Kembali ke kondisi sekarang, di mana Henry bekerja di sebuah klenteng di Grogol. Henry bekerja dengan gigih. Namun, jika kondisi klenteng ramai, Henry kembali terngiang, dan rasa traumanya kembali muncul. Henry merasakan ketakutan dan berusaha untuk pergi menghindar.

Di kala yang bersamaan ada seorang wanita yang sedang mencari lukisan yang artistik. Wanita tersebut bernama Alisa (Rachel Amanda). Alisa memiliki kehidupan yang sempurna mulai dari keluarga yang mapan dan tinggal di Singapura. Dibalik kesempurnaan keluarga, Alisa juga ternyata memimpikan kehadiran orang tua yang sesungguhnya, namun urung. Alisa pun menutup rapat hal tersebut.

Dengan perjuangan mencari lukisan untuk sebuah pameran, Alisa pun bertemu dengan Henry. Sebuah pertemuan yang sulit dan memakan waktu lama. Saat bertemu Henry pun tidak mudah untuk mendapatkan lukisan karyanya. Alisa berupaya agar Henry bisa menjual hasil karya lukisan yang bernilai seni. Lukisan yang dibuat Henry berdasar pada sebuah pengalaman pribadinya yang kelam. Lukisan Henry menceritakan tentang situasi kecilnya di Grogol.

Kisah kehidupan di grogol di tahun '98 juga mulai diperlihatkan dengan halus dan menarik dalam film ini. Perjalanan yang sederhana dari kehidupan keluarga Henry yang sedikit kelam. Prisia Nasution selaku sutradara juga sempat kesulitan dalam melakukan riset untuk Melukis Luka di Grogol ini. Namun, tampilan dalam film dibuat menarik dengan kisah traumanya Henry menyimpan kelamnya kehidupan di Grogol tahun '98.

Alisa yang memang berupaya mendapatkan lukisan Henry, akhirnya bisa membuka kehidupan Henry untuk tidak terkungkung di dalam rumah. Alisa juga bisa memberikan kenyamanan dan teman cerita yang baik untuk Henry. Alisa juga akhirnya membuat kepercayaan diri Henry mulai tumbuh perlahan.

Dengan gigihnya Alisa mendapatkan lukisan Henry untuk bisa dipajang dalam pameran seni lukis. Henry pun mulai mengiyakan. Namun, dibalik itu akhirnya Alisa merasa bersalah bahwa terlalu memaksa kisah kelam yang tertuang di lukisan harus dipamerkan.

Kisah ini menarik dicermati untuk membuat sebuah kepercayaan diri kembali bangkit. Kisah dalam film yang tayang di KlikFilm ini juga memberikan sebuah energi bahwa kisah kelam tidaklah perlu terlarut di dalamnya. Kisah kehidupan cukup dijadikan sebagai pelajaran dan perlu diikhlaskan dengan bijak. Film ini merangkai dengan indah pesan-pesan yang disampaikan melalui gestur tubuh ataupun kata-kata dari tokoh yang ada di film.

Akhirnya, kisah kelam di tahun '98 di Grogol bisa sedikit diketahui dalam film yang berdurasi 1 jam lebih ini. Kisah ini tidak perlu dibuat meriah namun bisa diambil sebuah pelajaran dalam sejarah yang bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun