Berkaca pada kondisi kekinian di sekolah, dalam hal ini saya mengutamakan keteladanan diri saya terlebih dahulu agar bisa ditiru oleh murid. Keteladanan dengan adanya nilai-nilai kepribadian dan perilaku serta pengembangan pada potensi minat dan bakat siswa dengan daya kritis murid masing-masing.
Â
 Efek dari keteladanan tentu akan terimbas kepada murid di sekolah saya. Murid sadar betul bahwa nilai perilaku dan daya keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang baik menjadi modal dalam sikap dan pengembangan potensi minat dan bakat murid dengan daya kritis pada pengetahuan dan keterampilan murid sehingga bisa tercipta dari Profil Pelajar Pancasila.
Â
Oleh sebab itu, saya dan guru di sekolah saya yakin bahwa untuk memperjuangkan nilai dan peran guru (bahkan guru penggerak) yang memperjuangkan pada visi sekolah dengan daya keteladanan. Saya dan guru lain di sekolah saya juga paham bahwa memperjuangkan visi dan misi sekolah perlu adanya semangat keteladanan guru dan kolaborasi yang baik dengan pihak lain.
Â
Tak mudah memang membuat visi yang bisa dijalankan dalam 5 hingga 10 tahun ke depan. Visi yang sudah terurai dan terpatri dalam diri saya berujung kepada nilai kepemimpinan siswa yang sesuai dengan potensi minat dan bakat murid. Tentu adanya keteladanan pada guru dengan panduan menuntun murid bisa menghasilkan ketercapaian menumbuhkembangkan potensi murid tersebut.
Â
Dengan adanya pembuatan visi tersebut, saya memiliki harapan agar terciptanya keteladanan bagi setiap guru di sekolah. Adanya kolaborasi yang baik dalam komunitas di sekolah maupun luar sekolah juga perlu saling menguatkan dan terjalin erat. Pada sisi murid juga bisa terwujudnya Profil Pelajar Pancasila yang saling terjalin erat, sehingga terwujudnya Indonesia yang memiliki jiwa filosofi Pancasia yang lebih baik.
Â