Cinta memang harus diperjuangkan. Bahkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, seseorang butuh cinta agar hasil juga memuaskan tanpa tekanan hingga mengakibatkan stress tersendiri.
Film yang mengambil tema tentang cinta kembali dihadirkan berjudul Mariposa. Rilis pada 4 Maret 2021 di Netflix ini telah cukup dinanti oleh para penggemar film.
Film Mariposa yang diproduksi Starvision ini dikisahkan tentang perjuangan mendapatkan cinta dari seorang wanita bernama Natasha Kay Loovy kepada Iqbal Guana. Ide kisah perjuangan cinta ini cukup menarik dengan latar tentang Olimpiade Sains Nasional. Acha (panggilan dari Natasha) sengaja pindah sekolah ke tempat di mana sahabatnya sekolah, yaitu SMA Arwana. Acha ingin menjadi seorang peraih juara di Olimpiade Sains Nasional (OSN). Bukan saja meraih juara, namun Acha ingin agar di sekolah tersebut pula bisa mengantarkan dirinya lulus pada jurusan yang diinginkan di saat kuliah di perguruan tinggi nanti.
Acha pun mulai terbuai akan sebuah pesona dari Iqbal (panggilan Iqbal Guana). Acha (diperankan oleh Adhisty Zara) ini berani berjuang untuk memperoleh cinta Iqbal (diperankan Angga Aldi Yunanda). Manda selaku sahabat Manda berkali-kali mengingatkan Acha untuk tidak berharap dan menebar pesona ke Iqbal. Namun, Acha terus menebar pesona dengan gaya manja untuk mendapatkan cintanya Iqbal.
Manda selaku sahabat memang tak berhenti memberi pesan kepada Acha. Manda pula mengingatkan agar Acha focus untuk meraih prestasi bukan cinta. Namun, nasehat dari Manda tetap dipegang erat oleh Acha. Acha tetap mengupayakan prestasi dan juga tentunya harus ada cinta berlabuh untuk dirinya. Acha itu air, Iqbal itu batu, tak mungkin menyatu.
Acha begitu perhatian untuk mendapatkan cintanya Iqbal. Acha memiliki mental yang kuat, sedangkan Iqbal tidak cukup mental untuk bisa menentukan sikap atas apa yang diusahakan. Acha dan Iqbal berbeda sikap. Namun, sikap Acha meluluhkan Iqbal. Acha pun bisa menularkan pelajaran berharga ke Iqbal, bahwa sesuatu itu harus dilakukan dengan Cinta, dan berupaya sungguh-sungguh untuk mendapatkan cinta. Perjuangan cinta yang ditunjukan Acha bukan saja kepada seseorang namun kepada pelajaran, agar mendapatkan hasil yang maksimal, berupa kemenangan dalam OSN.
Kisah cinta bagi usia remaja memang begitu unik. Bumbu yang menarik berupa kesukaan pada mata pelajaran juga ditunjukan dalam film Mariposa yang berdurasi hamper dua jam-an. Acha, Iqbal, dan Juna yang berusaha untuk menjadi tim yang hebat juga menunjukan perjuangan dan makna sebuah tim untuk bersama-sama tidak mengandalkan ego. Juna selaku ketua tim juga menjadi penengah dan perantara untuk penyatu tim yang hebat bersama Juna dan Acha.
Sisi adegan dalam film ini cukup baik, dan penokohan juga cukup menarik. Meski beberapa cameo ada yang terlalu over. Tapi justru memberikan tayangan film lebih hidup. Dilain hal film ini ada sebuah kejanggalan dan kurang diberikan makna terkait proses dalam OSN yang tiba-tiba langsung tertuju kepada tingkat nasional tanpa melalui tingkat kota, dan juga provinsi.
Film arahan Fajar Bustomi ini sangat menarik untuk sebuah pesan bahwa di usia muda tetaplah harus belajar dengan sungguh-sungguh. Teruslah berupaya untuk menumbuhkan cinta agar hidup lebih bermakna. Tanpa cinta maka hidup kurang berarti dan tidak bernyawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H