Geliat perfilman Indonesia sedang pada masa kebangkitan sejak tahun 2017. Perfilman bernuansa islami, agamis, romantis, komedi, action, hingga horor dan genre-genre yang tidak biasa pun mulai bermunculan. Hayya merupakan sebuah film yang merupakan sekuel dari "212 The Power of Love". Film ini akan tayang di tahun 2019 diperkirakan pada bulan Agustus atau September tahun mendatang.
Jika melihat raihan penonton The Power of Love maka film Hayya ini juga diharapkan bisa bernasib lebih baik dibanding sekuel sebelumnya tersebut. Dengan mengambil sedikit ide cerita yang tidak biasa dan penuh intrik memberikan sebuah nuansa warna baru dari film Hayya ini. Bahkan, awal judul film yang berjudul radikalisme romantis berubah menjadi Hayya, dengan sebuah alasan sisi humanis dan beberapa pertimbangan dari produser film ini.
Dengan konsep tokoh utama sebagai wartawan di suatu polemik bencana ataupun polemik peperangan, ini ibarat sebuah film bernuansa dokumenter. Tentu saja, dengan kondisi tersebut sang penulis cerita dan didaulat menjadi sutradara yaitu Ali Eunoia. Dalam hal menuliskan skenario, Ali Eunoia dibantu pula oleh Jastis Arimba yang juga pembuat film dokumenter.
Film Hayya yang akan diproduksi oleh Warna Pictures ini akan memulai masa syuting dalam filmnya di awal Januari dengan beberapa tokoh yang hampir sama dengan yang sebelumnya yaitu ada Fauzi Baadilla, Meyda Sefira, Ria Ricis, Adhin Abdul Hakim, Hamas Syahid, Fajar Lubis, dan Amna Hasanah Sahab. Sedangkan yang menjadi produser dalam film ini yaitu Ustadz Erick Yusuf, Oki Setiana Dewi, Imam T Saptono, Asma Nadia, dan Helvy Tiiana Rosa.
Nah, melanjutkan sebuah ide cerita, dimana Rahmat melakukan sebuah perjalanan ke negara Palestina. Di negeri yang sedang berkecamuk dengan penjajah Israel ini ternyata Rahmat bertemu dengan Hayya (diperankan oleh Amna Hasanah Sahab) yang merupakan seorang gadis yatim piatu yang lugu.Â
Dalam hal memerankan tokoh Rahmat ini, Fauzi Baadila juga telah mengunjungi dan meninjau sebuah camp pengungsian di Palestina. "Saya ingin kepedulian bukan hanya bicara kasihan saja, tetapi ada ikatan batin bahkan donasi juga diperlukan," ungkap Oji sapaan akrab Fauzi baadila saat konferensi pers yang berlangsung di Kemang, Jakarta pada Sabtu (29/12).
Fauzi Baadila yang memang ingin menjadi aktor yang memerankan kebaikan ini penuh dengan dedikasi dengan semangatnya dalam film ini. Film ini memang pada film sebelumnya yaitu 212, rahmat merupakan seorang Jurnalis, namun pada film ini semakin diperlebar idenya yaitu menjadi seorang rahmat yang seorang jurnalis ingin melakukan suatu hal yang tidak biasa, yaitu dengan menjadi wartawan lepas dan relawan di berbagai tempat yang terkena bencana.Â
Meski Rahmat baru saja sedang memahami arti tentang cinta dan keimanan namun keinginan terhadap perubahan diri yang berbeda menjadi sebuah tantangan. Dan dalam film Hayya ini akan kita lihat bagaimana Oji bisa memerankan sebagai Rahmat dengan elegannya.
Tokoh lain yang juga turut berdedikasi yaitu adanya Ria Ricis yang juga telah lebih dahulu mengunjungi Palestina demi tercapainya sebuah film ini yang benar terasa hidup dan alami. Ria Ricis yang seorang youtuber ini juga mengaku bahwa dalam hal kepergian ke Palestina ini pula dirinya belajar bahasa tentu saja bahasa Palestina itu sendiri.Â
Memang dalam pengakuan sang youtuber ini, belajar bahasa sangat sulit karena dirinya hanya bisa menggunakan bahasa Indonesia dan sedikit bahasa Inggris, dan sekarang dirinya harus bisa bahasa Palestina. Inilah sebuah tantangan dan dedikasi Ria Ricis agar film Hayya bisa menjadi tontonan yang baik ditonton oleh masyarakat Indonesia.