Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Iqro, Nuansa Petualangan Anak Meraih Bintang

23 Januari 2017   08:50 Diperbarui: 23 Januari 2017   09:06 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pluto bukanlah planet, penggalan kata dari seorang anak bernama Aqila yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Penggalan kata tersebut mendapat perdebatan di kelas dengan teman lainnya. Dari hal ini lah film ‘Iqro: Petualangan Meraih Bintang’ bermula. Sang pendidik di kelas tersebut akhirnya menugaskan sekelas untuk meneliti lebih jauh tentang proyek sains selama liburan sekolah.

Aqila pun berangkat ke Lembang untuk melanjutkan penelitian tentang alam semesta tersebut. Liburan dengan berwisata di lokasi observatorium Boscha. Liburan Aqila tersebut meminta bantuan dari kakeknya yaitu Opa Wibowo yang juga peneliti di Boscha untuk kebenaran dan kondisi alam semesta tersebut.

Opa Wibowo dibantu dengan sang istrinya akhirnya melancarkan sebuah misi lain untuk sang cucunya Aqila. Diawali dengan kondisi Aqila yang belum bisa baca Al-Quran, Opa Wibowo pun melancarkan sebuah misi agar Aqila bisa melancarkan baca Al-Quran terlebih dahulu baru diajak ke Boscha, tempat Opa Wibowo bekerja.

Petualangan untuk mendapat kebenaran tentang Pluto tersebut film ini beranjak. Diiringi dengan kekhasan dan nuansa persahabatan bagi sang anak.

Aqila pun berteman dengan sepupunya Ros yang menemaninya untuk belajar Iqro bersama dengan Kak Raudhah. Metode Iqro yang juga sudah metode lama dilakukan kembali membuka tabir untuk keefektifan metode belajar baca Al-Quran dengan metode Iqro.

Eits,, film ini bukan sekedar tentang baca Al-Quran nya loh... tapi tentang petualangan bagaimana Aqila bisa meneliti alam semesta.

Foto bersama kru film Iqro saat konferensi pers (dokpri)
Foto bersama kru film Iqro saat konferensi pers (dokpri)
Film petualangan anak inilah yang kembali mengingatkan tentang film fenomena yang juga merupakan awal kebangkitan film Indonesia. Masih ingat dengan Petualangan Sherina kan?? Mirip namun lebih dikemas dengan metode berbeda baik alur dan ide cerita.

Iqbal Al Fajri sang sutradara film ini juga melakukan riset dan berdiskusi dengan Riri Riza yang merupakan sutradara film Petualangan Sherina. “Riri Riza merupakan mentor dalam pembuatan film ini,” tutur Iqbal saat konferensi pers yang berlangsung kemarin, Minggu (22/1).

Iqbal juga melanjutkan bahwa film ini, secara ide dan penulisan dirinya turut terlibat. “Saya hanya ingin membuat film dengan feel yang saya inginkan,” lanjut Iqbal.

Senada dengan Iqbal tersebut, Cok Simbara sebagai pemeran Opa Wibowo juga tururt andil dalam mensukseskan film Iqro tersebut. “Saya menerima skrip langsung klop karena nuansa ide film anak-anaknya unik,” tutur Cok Simbara.

Opa Wibowo yang merupakan pekerja sebagai peneliti di Boscha menjadi miris karena adanya upaya orang yang hanya memikirkan keuntungan pribadi dengan meniadakan Boscha sebagai lambang ilmu pengetahuan. “Tahukah kalian bahwa dulu pernah ada upaya penjajah dalam meruntuhkan Boscha, tapi Tuhan menggagalkannya dengan tidak meledaknya alat peledak tersebut. Tapi kini kalian tak berdaya dengan upaya mempertahankan Boscha” ya begitulah kira-kira bait penggalan percakapan Opa Wibowo dengan pemberi dana untuk Boscha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun