[caption caption="poster nobar CCP (dok taudariblogger-fullframepictures)"][/caption]Film yang diproduseri oleh ustadz Yusuf Mansyur ini bisa dijadikan contoh religius dalam balutan film remaja. Tema yang diangkat dengan tema pesantren memberikan kisah spiritual yang inspiratif kepada penonton.
Meski dengan tema bernuansa pesantren, namun film dengan durasi lebih dari 120 menit ini menyajikan kisah perjuangan remaja. "Ada kisah haru, dan ceria tergabung menjadi satu kisah perjuangan menata asa," ucap Yusuf Mansur saat diwawancara.
[caption caption="berfoto bersama ust Yusuf Mansyur selaku produser CCP (dokpri)"]
Sila yang nakal akhirnya bisa melanjutkan ke pesantren. Kehidupan baru Sila pun dimulai.Â
Sila pun mempunyai sahabat: Aisyah yang dari Padang, Manda dari Malaysia, dan Cut dari Aceh. Kehidupan baru Sila pun dimulai dengan persahabatan mereka. Komedi yang dihadirkan dalam film Cahaya Cinta Pesantren ini. Bahkan tidak terasa kalau film ini menghabiskan waktu selama lebih dari 2 jam. Film yang sangat lama, namun tidak membuat bosan kepada penonton.
Kisah konyol Sila selama pesantren membuat film ini semakin menarik. Kisah percintaan remaja pun turut menghiasi dengan hadirnya Rifky (diperankan Fachri Muhammad), seseorang kakak kelas yang Sila idam-idamkan.Â
Ternyata Sila juga memiliki fans dengan hadirnya Abu (diperankan Risky Febian) yang menyukai Sila dengan kekonyolan nya melalui cara 'pedekate' kepada Sila. Gaya tengil Sila membuat tak hentinya perut dikocok saking lucunya. Sila ynag mengajak Manda untuk pergi keluar pesantren, namun akhirnya kembali ke pesantren dengan sendirinya. Sila juga yang memberikan pembelajaran kepada Manda (diperankan Febby Blink) untuk bisa berpidato dengan caranya Sila yang konyol. Hingga Sila mengibaratkan sebuah gelaga yang ada di atas tangannya sebagai simbol persahabatan mereka yang menampung segala air mata keceriaan maupun kesedihan selama di pesantren.
[caption caption="wefie Taudariblogger saat nobar CCP"]
Kisah persahabatan mereka tidak urung terjadi perselisihan. Sila dengan Cut (Vebby Palwinta) turut menghiasi jalannya rasa persahabatan. Pun antara Sila dengan Aisyah (Sivia Blink) semakin erat persahabatan yang terjalin.
Jika kisah pesantren dalam film pernah ditampilkan semisal dalam film Negeri 5 Menara, Pesantren Rock&Roll, namun film Cahaya Cinta Pesantren menampilkan kisah unik di pesantren dengan kelucuan yang segokil-gokilnya.
Film dengan arahan sutradara Raymond Handaya, tidak urung terdapat kelemahan diantaranya yaitu kesalahan logat para pemain dengan asalnya mereka. Namun hal tersebut justru semakin menjadi hidup akting dari pemainnya.
Kelemahan lainnya yaitu ada beberapa kisah dari pesantren yang justru menampilkan kisah berbeda dengan pesantren yang ada pada masa sekarang. Hal tersebut sengaja dibuat untuk pendramatisiran film justru semakin hidup.
Menyaksikan film ini semakin membuat terpesona dengan gaya pesantren untuk semakin dicinta oleh masyarakat.
[caption caption="foto duet dengan Haryanto Tian selaku produser film (dokpri)"]
Selamat menyaksikan film dengan keindahan alam Medan dan budayanya berpadu dengan nilai religius dalam film.
[caption caption="poster nobar"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H