Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

I am Hope ; Menyatunya Semangat dan Harapan Seorang Penderita Kanker

9 Februari 2016   23:51 Diperbarui: 10 Februari 2016   00:04 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wulan pun melanjutkan bahwa beberapa pemain figuran rela untuk tidak dibayar saat ikut dalam proyek film I am Hope.

Donasi yang terkumpul hingga 1 M tersebut salah satunya yaitu dari Wardah. Wardah yang memiliki filosofi Earth, Love, and Life ini membantu gerakan film I am Hope sebagai wujud kepeduliaannya terhadap sesama.

Berharap hanya ibunya saja yang menderita penyakit kanker, namun Mia yang diperankan oleh Tatjana Saphira (salah satu brand ambassador Wardah) juga harus mengidap kanker. Bagaimana Mia berjuang melawan kankernya ditemani oleh Maia sang spirit hidupnya penuh ketar ketir dalam scene adegan. Begitupula sokongan semangat dari diri Mia dan kerabat di sekelilingnya membuat Mia bangkit untuk menjadi kuat melawan kanker. Bahkan project Mia dalam menyutradarai teaternya juga dijalani dengan penuh semangat.

Tidak mungkin jika tidak ada kekurangan dalam setiap film. Film ini memiliki kelemahan yaitu dalam hal pemeran tambahan seperti suster, wartawan, supir taksi dan lainnya yang perannya kurang dapet dan tidak menghayati perannya. Namun, kalau tokoh utama dan figuran sudah saling memberikan kekuatan dalam adegan filmnya. Terlebih penulis melihat kekuatan peran ayah Mia (diperankan Tio Pakusadewo), peran dokter yang memerik$a Maia (diperankan Fauzi Baadillah), peran David (diperankan Fachri Albar).

Akankah Mia bisa sehat dan normal atau sebaliknya mengalami kematian seperti ibunya? kiranya film yang berdurasi 90 menitan ini sangat cocok dan layak ditonton oleh siapapun dari segala jenis umur, segala jenis kelamin, hingga segala jenis kepribadian dan kepentingan.

Jangan lupa saksikan di bioskop kesayangan mulai 18 Februari 2016.

Salam film Indonesia. Jayalah film Indonesia

sumber gambar : dokumentasi pribadi, Alkimia Production, dan KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun