Danau Assal adalah salah satu destinasi wisata paling terkenal di Djibouti. Danau ini memiliki keunikan sebagai danau paling asin di dunia, dengan kadar garam yang bahkan lebih tinggi dari Laut Mati. Terletak sekitar 155 meter di bawah permukaan laut, Danau Assal juga merupakan titik terendah di Afrika.
Garam di Danau Assal telah menjadi komoditas penting selama berabad-abad, digunakan untuk perdagangan oleh masyarakat lokal. Selain itu, lanskap di sekitar danau, dengan warna putih mencolok dari garam dan pegunungan vulkanik di sekitarnya, menawarkan pemandangan yang memukau.
4. Rumah bagi Pangkalan Militer Multinasional
Djibouti menjadi tuan rumah bagi pangkalan militer dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Jepang, dan China. Lokasi strategisnya di dekat jalur pelayaran internasional utama menjadikan Djibouti sebagai tempat penting untuk operasi militer, khususnya dalam melawan pembajakan di Teluk Aden dan Laut Merah.
Keberadaan pangkalan militer ini tidak hanya memperkuat keamanan wilayah, tetapi juga memberikan pendapatan yang signifikan bagi pemerintah Djibouti melalui penyewaan lahan kepada negara-negara tersebut.
5. Warisan Budaya yang Kaya
Djibouti memiliki warisan budaya yang dipengaruhi oleh berbagai peradaban, termasuk Arab, Afrika, dan Prancis. Sebagai bekas koloni Prancis, bahasa Prancis adalah salah satu bahasa resmi negara ini, bersama dengan Arab.
Budaya Djibouti juga diperkaya oleh kehadiran dua kelompok etnis utama: Somali dan Afar. Kedua kelompok ini memiliki tradisi yang kuat dalam musik, tarian, dan seni bercerita. Salah satu tradisi musik yang populer di Djibouti adalah Georgian, sebuah bentuk musik rakyat yang sering dimainkan dalam acara-acara perayaan.