Mohon tunggu...
Saepudin Maulana
Saepudin Maulana Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa

Jangan pernah menyerah, karena keberhasilan terbesar seringkali datang setelah kita mengalami kegagalan yang terbesar pula." - Anonymous

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melodi Cinta di Bawah Bintang

24 Agustus 2023   16:34 Diperbarui: 24 Agustus 2023   16:41 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada malam yang gelap dengan langit yang penuh bintang, hidup seorang pemuda bernama Rian yang tinggal di sebuah desa kecil. Rian adalah seorang pemain biola berbakat dan juga seorang pencinta alam. Setiap malam, dia akan duduk di bawah pohon cemara favoritnya, memandangi langit yang indah sambil memainkan melodi indah dengan biolanya.

Suatu hari, saat Rian sedang bermain biola di bawah pohon cemara itu, dia merasa ada yang memperhatikannya. Dia menoleh ke arah suara langkah ringan dan matahari senja yang merona, dan di sana berdiri seorang gadis dengan senyuman lembut. Namanya adalah Alina. Dia adalah seorang seniman lukis yang sering mencari inspirasi di alam.

Rian dan Alina mulai berbicara dan merasa ada ikatan khusus di antara mereka. Mereka berdua memiliki cinta yang mendalam terhadap seni dan alam. Rian sering memainkan biolanya untuk Alina, menciptakan melodi-melodi yang menggambarkan keindahan alam di sekitar mereka. Sedangkan Alina mengajak Rian untuk menjadi subjek lukisannya, menciptakan lukisan-lukisan indah yang mengabadikan momen-momen mereka.

Seiring berjalannya waktu, perasaan di antara Rian dan Alina berkembang menjadi lebih dari sekadar persahabatan. Rian merasa detak jantungnya berpacu setiap kali melihat senyuman Alina, sementara Alina merasa hangat setiap kali mendengar melodi biola Rian. Mereka saling merasakan getaran cinta yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Baca juga: Din dan An

Suatu malam, di bawah sinar bulan purnama, Rian memainkan melodi khusus untuk Alina. Saat melodi itu memenuhi udara, dia berlutut di depan Alina dengan bunga-bunga liar di tangannya. Dengan penuh keyakinan, Rian mengungkapkan perasaannya yang dalam kepada Alina. Mata mereka bertemu dalam kedamaian dan kehangatan.

Alina tersenyum lembut, air mata kebahagiaan mengembang di matanya. Dia memberikan tanda setuju dengan cara yang paling indah, yakni melalui sapuan kuas di atas kanvas putih. Lukisan itu menggambarkan mereka berdua, duduk di bawah pohon cemara di bawah langit berbintang, dengan melodi biola terdengar dalam goresan cat yang indah.

Sejak saat itu, Rian dan Alina menjalani kisah cinta mereka dengan penuh keindahan dan inspirasi. Melodi biola Rian dan lukisan Alina menjadi simbol cinta mereka yang tak tergoyahkan. Mereka berdua terus menjalani petualangan bersama, mengeksplorasi alam dan seni sambil tetap memeluk perasaan cinta yang dalam di hati mereka.

Dan begitulah, di bawah bintang-bintang gemintang yang bersinar terang, cerita cinta Rian dan Alina terus berkembang seperti sebuah melodi yang indah dan lukisan yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun