Mohon tunggu...
saep sendiri
saep sendiri Mohon Tunggu... Petani - Pedagang

Hobi jualan ngga ada yang menarik dalam diri saya , sama satu lagi saya miskin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Beban Rindu

27 Oktober 2024   18:17 Diperbarui: 27 Oktober 2024   18:44 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pesan untukku yang menanggung beban rindu " teruntuk kamu wanita lemah dan mudah layu mekarlah dengan cepat layaknya mawar tersiram tetesan liter banyu , yang wanginya serbak merindu dan paras merahnya terpampang lucu . Aku ingin melihat pertumbuhan seraut duri yang menghiasi seluruh tangkaimu , yang kuat melindungi dari usilnya serangga nakal yang ingin mengganggumu . Tetapi aku adalah ulat yang bermetaformosis sempurna menjadi kepompong lalu kupu kupu lucu , yang takdirnya menikmati wangi semerbak rindumu dan mengilhami merah lucumu . Aku selalu memohon pada panas yang tak kunjung reda semoga durimu tak menghalauku dari rindu yang tak kunjung menjadi temu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun