Saya sangat keberatan plus heran melihat tangan besi para dewa yang mengayomi jagad Kompasiana ini. Inilah yang menyebabkan citra Kompasiana ini tak lebih cemerlang dibanding muka-muka manusia gua. Entah siapa para pengecut yang gemar melakukan tabrak lari pada artikel-artikel rakyat Kompasiana, Yang pasti bisa ditafsir bahwa para admin Kompasiana didominasi orang-orang bersekolah namun tidak berpendidikan.
Inilah yang membuat Kompasiana terkenal secara senonoh. Memang harum, tapi aroma semerbaknya seperti bunga bangkai. Anehnya, dalam UU kebijakannya, tertulis bahwa setiap tulisan yang diposting adalah tanggung jawab penulis. Logikannya, kalau memang tanggung jawab masing-masing, mengapa para pedagel Kompasiana itu mesti ikut campur, berbuat semena-mena pada karya orang lain. Kedunguan macam apa ini?
Itu saja yang hendak saya paparkan mengenai dalang berkualitas teri di Kompasiana. Sedikit saja, karena saya sedang ada urusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H