Mohon tunggu...
Saeful Ihsan
Saeful Ihsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Seseorang yang hobi membaca dan menulis resensi buku.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Anies Lebih Mewakili Kaum Muda, Adu Gagasan dari Kampus ke Kampus

26 Desember 2023   05:30 Diperbarui: 26 Desember 2023   07:04 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi tanpa harus membayangkan bagaimana sekiranya lawan-lawan Anies harus diuji ke tengah-tengah mahasiswa, cukup membicarakan Anies saja yang bergerilya ke kampus-kampus.

Bergerilya di sini bukan untuk memerangi mahasiswa dan membuat mereka takluk, melainkan melakukan dialog bersama intelektual-intelektual kampus yang diasuh oleh tradisi membaca dan berdiskusi.

Mahasiswa bebas secara langsung menguji pikiran-pikiran Anies sebagai calon pemimpin. Mereka berhak mengupas sedalam-dalamnya konsep yang ditawarkan oleh Anies.

Bahkan mereka berhak berbicara mengenai apa saja secara terbuka, menggunakan kata-kata yang ingin dilontarkan, tanpa harus bersembunyi di balik kata "wakanda" dan "konoha".

Bukan hanya mahasiswa, ketika Anies gerilya ke kampus-kampus, tak jarang yang dihadapinya adalah para dosen, Profesor-Doktor di bidang keahlian masing-masing.

Mereka yang mengatakan bahwa Anies hanya pandai menata kata, atau menganggap bahwa adu gagasan tidak penting, boleh mencoba cara yang dilakukan Anies ini.

Siapa saja yang mengatakan ngomong saja gampang, bisa mencoba turun ke kampus-kampus, menjadi tokoh yang siap menerima muntahan kritik dari mahasiswa plus dosen-dosennya, dengan begitu baru akan paham pentingnya konsep berpikir dalam memimpin.

Begitulah seharusnya seorang pemimpin, memiliki konsep yang siap diterjemahkan ke dalam program kerja. Urusan eksekusi, ada banyak pihak yang siap dilibatkan dalam struktur kepempimpinan di berbagai level.

Sekali-sekali man of the match dalam Debat Cawapres, Gibran Rakabuming Raka, bisa ditantang mengikuti gerilya Anies, bertukar pikiran dengan kaum muda di kampus-kampus.

Setelah itu pemuda-pemuda luar kampus, organisasi-organisasi kepemudaan, paguyuban, agar aspirasi mereka banyak didengarkan, bukan hanya menyuruh mereka menyesuaikan diri dengan program pemerintah yang kadang memaksa.

Dengan begitu, ketika Gibran pada akhirnya banyak mendengar suara kaum muda, lalu membawa suara mereka ke pemerintahan, berpihak kepada mereka, itu barulah mewakili kaum muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun