Harus diakui bahwa debat Cawapres lebih ditunggu-tunggu ketimbang debat Capres. Debat Cawapres akan lebih banyak menampilkan kejutan-kejutan.
Meskipun debat Capres perdana pada 12 Desember 2023 kemarin jauh lebih seru ketimbang debat Capres pada Pilpres 2019, tetapi karena ketiga Capres sudah sering nongol dan masyarakat sudah akrab dengan gagasan masing-masing, semuanya jadi tampak biasa.
Lain halnya dengan debat Cawapres, tentu akan banyak memberikan suprise, sebab para Cawapres pada masa-masa pra debat masih kelihatan menyimpan banyak ide-ide, belum dikeluarkan sepenuhnya.
Para Cawapres di ruang-ruang publik belum secara total menampilkan isi kepalanya, lalu dikonsumsi oleh masyarakat luas untuk diperbandingkan satu sama lain.
Terutama Cawapres dari Paslon nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, gagasan-gagasannya secara total tentu sangat ditunggu-tunggu mewakili anak muda.
Publik akan membayangkan seperti apa berlangsungnya prosesi debat Cawapres nanti? Jika di satu sisi Cawapres nomor urut 3 adalah seorang Profesor, Mahfud MD, sangat menguasai metodologi berpikir serta memiliki kekayaan materi yang akan dipertengkarkan di dalam debat.
Di satu sisi pula Cawapres nomor urut 2 seorang politisi, Abdul Muhaimin Iskandar, sudah sangat terbiasa berdebat dengan kemampuan retorikanya, satire, dan lain sebagainya.
Di sisi yang lain Gibran Rakabuming Raka, anak muda, masih sangat muda, belum 40 tahun, tetapi sudah menjabat sebagai Wali Kota Surakarta selama 2 tahun.
Dalam roadshow nya beberapa kali ditampilkan, Gibran sangat hemat bicara, sekaligus hemat dalam menyampaikan gagasan konseptual.
Saat diundang debat di kampus-kampus ataupun di forum-forum diskusi lainnya, Gibran memilih untuk menyimpan energi. Dirinya menegaskan hanya akan menghadiri debat resmi dari KPU, yaitu debat Cawapres.
