Waktu berlangsung sedemikian panjang dan akhirnya tiba di masa menjelang suksesi pemilihan umum, pemimpin negara akan diputuskan. Publik sudah bisa melihat apa yang terjadi.
Gagasan itu tidak penting! Yang terpenting adalah citra kepemimpinan, siapa yang bisa tampil memikat, menyenangkan hati, lucu-lucuan, serta merebut hati banyak orang.
Kebutuhan bukan pada gagasan itu pun terbukti. Kita tidak butuh diajak berpikir tentang angka-angka, proposal pembangunan yang tertata rapi, atau skenario bagaimana keluar dari situasi sulit yang membelenggu negeri.
Kehidupan lebih butuh hiburan, jogetan, tutup ruang-ruang diskusi, kalau bisa tutup saja tempat-tempat adu gagasan, tutup tempat-tempat berdebat secara ilmiah, hanya memusingkan otak.
Intinya gagasan itu untuk apa? Mahasiswa di kampus-kampus sebaiknya berhenti berdiskusi atau berdebat secara ilmiah, jadikanlah kampus-kampus itu sebagai tempat menerima ijazah serta tempat mengklaim status alumni.
Sudah begitu saja, tidak penting untuk meneruskan tulisan ini lebih panjang. Sebaiknya segera diakhiri sampai di sini, sebelum muncul gagasan, dan itu tidak penting.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H