Jika saya dimintai tips, bagaimana supaya kita kuat dalam menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan? Maka saya hanya punya satu tips tunggal: kuatkan jiwamu!
Saya bukannya tidak percaya pada tips-tips yang sering diajukan orang. Hanya saja, bagi saya, tips-tips itu tidak mutlak berlaku bagi semua orang.
Tips-tips itu sifatnya hanya tawaran. Apakah kamu mau mengikuti atau tidak? Satu tips agar kuat menjalankan puasa, jika diajukan ke kamu dan kamu ikuti, apakah sudah pasti kamu menjadi lebih kuat berpuasa dari yang sebelumnya?
Atau, misalnya jika kamu mengabaikan tips-tips yang diberikan oleh orang-orang, apakah secara otomatis kamu menjadi tidak kuat berpuasa?
Jawabannya: belum tentu. Maka soal kuat dan tidaknya kamu berpuasa, itu tergantung dirimu. Tepatnya pada jiwamu, yang menjadi pusat kendali atas ragamu.
Satu tips misalnya mengatakan: hindari berkumpul dengan orang-orang yang tidak berpuasa! Tetapi kamu tetap kuat berpuasa atau tidak, nyatanya bukan ditentukan oleh orang-orang yang tidak berpuasa itu. Tergantung kamu sendiri apa masih kuat berpuasa atau tidak?
Tips lain juga mengatakan: bersahurlah dengan makanan-makanan bergizi, yang 4 sehat 5 sempurna. Nyatanya biar kamu makan nasi campur krupuk, atau hanya makan mie instan, kamu bisa tetap kuat berpuasa. Bahkan jika kamu tidak bangun sahur, puasamu tetap bisa sampai pada waktu berbuka.
Juga tips ini: istirahat yang cukup, atau mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat. Itu juga tidak lantas berarti kurang istirahat maka tidak kuat berpuasa; atau mengisi waktu dengan kegiatan yang unfaedah, akan membuat kita tidak kuat menjalankan puasa.
Maka, sekali lagi, tergantung diri kita. Bukan jasmani, tetapi ruhani; jiwa. Seseorang bisa saja sakit secara fisik, tetapi jika jiwanya kuat, maka ia tetap kuat dalam menjalankan ibadah puasa.
Hanya saja, agama memberikan batasan. Sakit (fisik) atau karena faktor usia, diperbolehkan untuk tidak berpuasa, dengan catatan: berpuasa dapat membahayakan dirinya.