Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keindahan laut dan terumbu karang yang sudah mendunia, terdapat banyak spesies-spesies hewan laut dan terumbu karang yang beragam hidup di laut Indonesia. Luas laut Indonesia 3.273.810 km2 lebih luas dari wilayah daratannya yaitu 1.919.440 km sehingga Indonesia merupakan negara maritim.
Sayangnya dengan Keindahan laut yang begitu menawan, justru berbanding terbalik dengan keadaan masyarakat yang tinggal menetap di sekitar kawasan pantai Indonesia terutama di bagian pelosok -pelosok daerah pantai, yaitu masalah yang utama dirasakan adalah kekurangan bahkan ketidaktersediaan pasokan energi listrik dari pemerintah. Umumnya hal ini disebabkan karena letak daerah yang sulit terjangkau dari pusat pemerintahan yang menyebabkan sulitnya pemasokan energi listrik ke daerah pelosok-pelosok pantai.
Kawasan Pantai Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk dijadikan potensi sumber energi terbarukan, beberapa sumber energi alam yang bisa dimanfaatkan di kawasan pantai yaitu energi angin, energi cahaya matahari dan energi dari gelombang air laut. Dengan demikian, maka sangat besar sekali peluang untuk memanfaatkan sumber energi alam ini dengan dikonversi menjadi energi listrik untuk mengatasi krisis energi listrik di sekitar kawasan pantai-pantai di Indonesia. Untuk mengkonversi menjadi energi listrik, dibutuhkan alat atau infrastruktur yang sesuai dengan sumber energi alam yang ada. Alat atau infrastruktur yang tepat untuk mengkonversi berbagai energi alam dikawasan pantai ini adalah dengan dibangunnya Pembangkit listrik Tenaga Angin yaitu berupa turbin angin, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berupa sel surya (photovoltaic) dan Pembangkit listrik tenaga geleombang air laut.
Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik. Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi (https://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_angin).
Dengan lahan yang sangat luas di kawasan tepi pantai bukan tidak mungkin pembangunan PLTS sangat berpotensi untuk menghasilkan energi yang cukup besar, sehingga mengurangi penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi listrik.
Tentu saja dengan wilayah laut Indonesia yang sangat luas, pembangkit listrik dengan tenaga gelombang air laut ini diharapkan kedepan, pembangunannya bisa terwujud untuk mengatasi masalah krisis energi listrik di Indonesia terutama di kawasan kawasan pelosok pantai maupun daerah daerah tertingal di Indonesia.
Dengan memanfaatkan sumber sumber energi terbarukan, maka diharapkan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil seperti gas alam dan minyak bumi sebagai sumber energi pembangkit listrik dapat dikurangi agar dapat mengurangi emisi dan polusi udara yang dapat menyebabkan lapisan ozon menipis. Selain itu penggunaan sumber energi terbarukan sangat ramah lingkungan karena hampir tidak ada polusi dan emisi yang ditimbulkan, dan juga ketersediaan sumber energi di alam yang melimpah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI