Indonesia merupakan negara yang lahir dan tumbuh dengan perjuangan yang sangat besar. Bayangkan saja, selama 350 tahun Negara Indonesia dijajah dan dikuasai oleh belanda serta 3,5 tahun dijadikan budak di negeri sendiri oleh bangsa jepang. Tidak sampai disitu, setelah deklarasi kemerdekaan pun negara Indonesia masih ditekan oleh negara yang masih ingin menguasai kekayaan alam yang ada di negara Indonesia.
Perjuangan rakyat dalam menggapai kata "merdeka" tidak hanya oleh tokoh orang tua, kaum muda pun turut berbaur dan bersatu dengan seluruh lapisan pahlawan dan tokoh besar untuk melawan penjajah.
Kontribusi keseriusan pemuda dapat dilihat dari ikrar yang terucap dalam peristiwa sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Peristiwa itu juga sekaligus menjadi bukti persatuan dan keseriusan para pemuda dalam membantu memperjuangkan negara Indonesia. Tidak hanya disitu, berkat desakan pemuda pula lah Indonesia dapat memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945,karena sebelumnya Presiden Ir. Soekarno menunda mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia sampai tanggal 8 September 1945.
Namun karena kekhawatiran para pemuda apabila terlalu lama terjadi kekosongan pemerintahan negara Indonesia akhirnya mereka mendesak Ir. Soekarno dan kaum tua untuk segera merumuskan proklamasi kemerdekaan negara Indonesia. Akhirnya pada Hari Jum'at, 17 Agustus 1945 terjadilah peristiwa bersejarah yang juga dinantikan oleh seluruh rakyat Indonesia yaitu proklamasi kemerdekaan negara Indonesia.
Namun sangat disayangkan, perjuangan dan kegigihan pemuda pada saat ini berbeda dengan perjuangan pemuda pada waktu penjajahan. Pada saat ini, hanya 1 dari 1000 pemuda yang peduli terhadap negara Indonesia. Generasi muda Indonesia mengalami krisis moral yang berpengaruh terhadap kemajuan negara. Generasi muda yang seharusnya menjadi ujung tombak kemajuan bangsa malah menjadi batu kerikil yang menghambat kemajuan dan perubahan bangsa menjadi lebih baik. Pergaulan bebas, minum minuman alkohol sampai dengan mengkonsumsi narkoba sudah menjadi hal yang lazim di kalangan generasi muda zaman sekarang.
Kelemahan generasi muda selanjutnya adalah dikendalikan oleh teknologi. kemajuan teknologi dan kemudahan fitur didalamnya seperti handphone tidak digunakan dengan baik oleh generasi muda zaman sekarang. Bukannya digunakan untuk mencari informasi yang bermanfaat dan berbagai ilmu pengetahuan, handphone lebih sering digunakan untuk mencari kesenangan sementara.
Seperti digunakan untuk bermain Game atau berselancar di media sosial untuk chatting tidak penting. Serta mereka lebih suka membuka gosip atau mencari style yang sedang trend pada saat ini sehingga mereka lebih menyukai mengikuti perkembangan zaman daripada zaman yang mengikutinya. Dengan berbagai peristiwa itu apakah masih layak Indonesia disebut dengan negara yang merdeka? Tidak, nyatanya hampir 62% generasi muda di Indonesia yang masih dijajah oleh teknologi. Sehingga smartphone pun apabila tidak gunakan dengan baik dan bijak, beralih fungsi menjadi stupid phone, perangkat yang membodohi generasi muda Indonesia.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi motivasi untuk generasi muda dalam memperbaiki moral dan mewujudkan cita-cita bangsa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H