Segala potensi sineas-sineas muda indonesia akan terus digenjot. Untuk tahun yang ke empat cianjur akan kembali menggelar ajang bergengsi PARE AWARD 4 2010. Khususnya pare kreator muda dari cianjur, sukabumi, bogor tangerang dan banten akan dipertemukan di medan pertempuran. Makna dari FREEDOM yang menjadi tagline Pare Award 4 ini akan menjadi andalan dalam berkreasi. Dengan tetap memegang prinsif-prinsif dasar sinematografi dan dalam nuansa belajar, kawan-kawan dari komunitas film pelajar, mahasiswa dan masyarakat akan berkumpul dalam wahana workshop dan festival ini. Proses panjang dari tahun 2007, saat film indonesia dihantui hadirnya banyak makhluk gaib yang bergabung di perfilman indonesia. Saat itu PARE AWARD 1-pun dipenuhi sosok-sosok ‘menyeramkan’. Tema dan isinya semua SETAN [maaf!] namun itu dianggap wajar karea saat itu tren film indonesia memang seperti itu. Tanpa harus menyalahkan pihak manapun kami LENSA creatifilm bersama Komite Film dan Multimedia Dewan Kesenian Cianjur terus bekerja keras dalam menanamkan, menumbuhkan dan mengembangkan bibit unggul bangsa terkait dunia sinematografi. Ayah Sutardy Mahesa adalah sosok yang menurut kami adalah PENYEBAB tersebarnya ‘racun-racun’ gila film di lokalan cianjur, bogor, tangerang di awal 2007 sampai dengan sekarang.
Dan dengan bergabungnya kawan-kawan MAV-NET yang berada di bogor tepatnya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) MAV-NET Universitas Ibn Khaldun Bogor di tahun 2008 sampai saat ini menambah kekuatan dalam menciptakan generasi-generasi muda dari basis sekolahan maupun kampusan. Ditambah tahun ini kawan-kawan dari FIKOM Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur yang merupakan kampus tuan rumah dengan tegas siap berjuang bersama untuk Mengembangkan Pendidikan Sinematografi di cianjur khusunya. Itulah ungkapan yang disampaikan Astri D Andriani. Tak luput juga dari rekan-rekan mahasiswa kampus STAI Al Azhary dan Universitas Suryakancana menyatakan nada serupa.
Peran serta dari berbagai pihak adalah segalanya. Namun sayangnya selama 3 tahun terakhir pemerintah lokal sepertinya tak mampu memberikan dukungan yang sebanding dengan kondisi yang tercipta saat ini. Resiko ‘seniman cianjur’ yang tak begitu terperhatikan dengan baik dapat menyebabkan kemunduran sebetulnya. Namun ternyata tidak demikian. Keadaan perfilman cianjur ternyata semakin mengakar dan bercabang. Salahsatunya saat beberapa kawan di Kepulauan Riau menghubungi kami (LENSA creatifilm dan Komite Film dan Multimedia) untuk dapat membantu membuat dan mengembangkan serta melakukan apa yang pernah dilakukan di Kabupaten Cianjur untuk dapat diterapkan di Kepulauan Riau tepatnya Kabupaten Karimun.
PARE AWARD jilid 4 adalah wadah silaturahmi pembuat dan pemerhati film. Harapan kami bahwa film komunitas pelajar dapat semakin agresif dan inovatif begitupula film kawan-kawan mahasiswa dapat diapresiasi oleh berbagai pihak dari mulai pemerintah pusat dengan beberapat kementerian yang terkait dengandunia seni (Kemenbudpar), dunia pendidikan (Kemendiknas), dunia komunikasi dan informasi (Kominfo), dunia kepemudaan (Kemenpora) ataupun pemerintah lokal kabupaten cianjur serta dari praktisi dan pemerhati film nasional dan dari elemen-elemen bangsa yang trus berjuang melalui media film.
Selamat berfestival bagi rekan-rekan filmaker di ajang PARE AWARD 4!!!
Jaya Film Indonesia, maju terus Perfilman Nasional!!!
www.lensa-creatifilm.co.cc
www.mavnet-indonesia.co.cc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H