Mohon tunggu...
Saefudin Sani
Saefudin Sani Mohon Tunggu... Buruh - Swasta

Orang Biasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tahun Baru 2014: Resolusi untuk Selalu yang Lebih Baik

1 Januari 2014   00:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:17 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.**

Dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, ada kalanya kita mengalami satu situasi yang teramat memberatkan diri kita. Dimulai dari masalah keluarga, rumah tangga, ekonomi, atau bahkan pekerjaan. Masalah-masalah yang dihadapi ini teramat menguras tenaga terlebih-lebih pikiran serta hati kita.

Dalam situasi seperti ini bisa saja kemudian kita panik, cemas, lalu berlanjut stress. Dan yang lebih memprihatinkan lagi jika tak hati-hati, kita bisa terjebak dalam tindakan atau perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma yang ada. Kalau sudah demikian, maka hasil yang dicapai bisa diterka, hasrat nafsu hendak mengatasi masalah tanpa masalah. Akan tetapi yang terjadi justru menyelesaikan masalah dengan menambah masalah.

Perlu kita pahami bersama, bahwa suatu keadaan yang terjadi pada kita hari ini, suatu kondisi yang kita alami saat ini adalah hasil keputusan kita di hari kemarin. Begitu pula adanya, suatu keputusan yang kita ambil hari ini akan menentukan bagaimana dan menjadi seperti apa kita di hari depan.

Oleh karena itu, tidaklah pada tempatnya jika kita tetap mengharapkan akhir kebaikan terhadap keputusan-keputusan keliru yang sudah terlanjur diketok palunya. Keadaan-keadaan tidak nyaman yang terjadi pada kita kemudian, mesti diyakini sebagai buah dari hasil dialog dangkal yang terjadi di dalam diri kita.

Memang, tak ada yang patut dipersalahkan atas keputusan salah yang telah kita ambil pada waktu-waktu terdahulu. Bukan manusia namanya bila merasa belum pernah mencicipi salah. Akan tetapi, menjadi cermin dari sikap yang tidak bijaksana kalau kita tetap mengulang-ngulang kesalahan sama sekaligus mengeluh dan mengutuk kesusahan maupun kegagalan yang tiada henti-hentinya menimpa kita.

Ibarat kata, sudah tahu air mendidih panas tetap kita celupkan telunjuk kita ke dalamnya. Padahal telunjuk tersebut pernah melepuh pula oleh sebab yang sama. Anehnya lagi, bukan menertawakan kebodohan diri sendiri malah memaki-maki air mendidih itu yang kenapa mesti panas kalau sedang mendidih.

Karena buruk muka, janganlah cermin lantas dibelah. Karena kesalahan sendiri janganlah terburu-buru memvonis sesuatu yang ada di luar diri kita sebagai penyebabnya. Lingkungan yang tidak mendukunglah, keluarga yang tidak peduli, serta diri yang tak pernah diberi kesempatan.

Ya, bagaimana lingkungan mau mendukung jika sekedar berpendapat dalam rapat RT saja tak pernah. Bagaimana pula keluarga mau peduli jika terhadap diri sendiri bahkan tidak pernah peduli. Dan, siapa juga yang akan memberikan kesempatan kalau tak pernah mau untuk membuktikan.

Pun, belum perlulah pula rasanya untuk bercita-cita muluk akan mengubah dunia aman, tentram, makmur, dan sejahtera selama kita belum bisa mengubah sisi pandang negatif yang bersemayam kuat di dalam hati kita. Omong kosong mengharap orang lain berubah sementara diri sendiri masih masih banyak cacat serta celanya. Maka, kalau punya niat untuk mengubah, awalilah dari diri sendiri dulu. Apabila mulai merasa menjadi bisa, bolehlah jika kemudian berpikir untuk menularkan ilmunya kepada orang lain. Setelah itu, kalau berniat mau mengubah dunia, ubahlah dunia semampu yang kita bisa. Ke arah yang lebih benar tentunya.

Selamat tahun baru 2014!

Resolusi untuk selalu yang lebih baik!

=================================

**Qur’an Surat 13 ayat 11

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun