Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Misteri MH370 & Keterlibatan Agen Israel

3 April 2014   22:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:07 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PESAWAT DIDUGA MELEDAK DALAM KETINGGIAN TIDAK WAJAR

Berbagai media memberitakan secara cermat dan hati hati terkait misteri hilangnya pesawat MH370 beberapa waktu yang lalu terutama terkait perkembangan terakhir pencarian gabungan beberapa negara termasuk Malaysia, Autralia da China kearah titik penting berdasarkan pantauan satelit atau alat deteksi canggih masing masing negara.

Beberapa waktu yang lalu, tepapatnya 8 hari setelah hilangnya pesawat MH370 mantan presiden RI 3 sekaligus ahliteknologi pesawat, menyatayakan dengan tegas:” tidak perlu dilakukan pencarian terlalu jauh terkait hilangnya pesawat MH370, karena pesawat itu sudah hancur berkeping keping akibat meledak di udara pada ketinggian yang luar biasa. Daripada anggaran negara digunakan untuk pencarian pesawat, jauh akan lebih baik jika digunakan untuk alokasikan kebutuhan publik”.

Pernyataan Habibie tersebut membuat penafsiaran lain bagi banyak pihak terutama keluarga yang ditingalkan oleh korban. Karena pada saat ditanya lebih lanjut apakah jatuh dan meledak akibat komponen sayap pesawat yang rusak?Habibie mengatakan tidak?Habibie menegaskan ada kemungkinan karena sistem bahan bakarnya yang bermasalah/error.

PROSES PENCARIAN

VivaNews melalaui berita http://dunia.news.viva.co.id/news/read/493256-pencarian-pesawat-mh370-bisa-bikin-frustrasi/Selasa, 1 April 2014, 18:33, merilis judul Pencarian Pesawat MH370 Bisa Bikin Frustrasi

VIVAnews- Mantan Panglima Angkatan Udara Australia, Marsekal Angus Houston, memperingatkan pencarian puing pesawat Malaysia Airlines MH370 dapat berlangsung lama dan membuat frustrasi. Sebab, kendati proses pencarian telah dilakukan oleh beberapa negara di bagian barat daya Perth, Australia, namun hingga kini belum ada puing-puing pesawat nahas itu yang ditemukan.

Menurut stasiun beritaChannel News Asia, Selasa 1 April 2014, Houston menilai ini merupakan operasi pencarian dan penyelamatan yang paling menantang yang pernah dia lakukan. "Saya mengatakan demikian karena titik awal di mana pun Anda melakukan sebuah pencarian dan penyelamatan merupakan titik akhir posisi kendaraan atau pesawat. Dalam kasus khusus, posisi terakhir sangat jauh dari lokasi pesawat dinyatakan hilang," ujar Houston dalam sebuah jumpa pers.

Dia kemudian mencontohkan untuk menemukan kapal HMAS Sydney yang tenggelam di Samudera Hindia tahun 1941 silam, dibutuhkan waktu lebih dari 60 tahun.

"Jelas pencarian MH370 merupakan sesuatu yang tidak mungkin dapat terselesaikan hanya dalam kurun waktu dua pekan," imbuh Houston.

Proses ini, lanjut Houston, dapat memakan waktu yang cukup lama. "Namun, di titik ini, sangat penting untuk mengejar semua petunjuk yang ada," kata dia.

Houston menyebut dalam proses pencarian yang berlangsung di hari ke-25 terdapat 10 pesawat dan sembilan kapal, serta beberapa helikopter yang turut serta. Dia juga mengatakan tim gabungan SAR perlu meninjau kembali apa yang sebaiknya dilakukan, apabila puing-puing pesawat jenis Boeing 777-200 ER itu tidak ditemukan.

Sementara harapan tipis untuk menemukan pesawat MAS MH370 juga diungkap oleh Menteri Pertahanan Australia, David Johnston. Sebab, puing-puing pesawatnya saja masih harus dicari.

"Kami hanya memiliki waktu kurang dari satu minggu. Namun, itu semua tergantung kepada suhu dan kedalaman air serta tekanan. Karena hal itu lah yang dapat menentukan berapa lama baterai kotak hitam dapat bertahan," ungkap Johnston kepada radio Australia.

BERPACU DENGAN WAKTU

Semua alutsista militer yang dikerahkan tengah berpacu dengan waktu, karena mereka khawatir sinyal dari kotak hitam akan segera menghilang setelah satu bulan berlalu. Sementara kapal milik Australia, Ocean Shield, harus melempar alat pelacak sinyal kotak hitam dengan kecepatan lima kilometer per jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun