Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kedaulatan Pangan Harga Mati

28 Januari 2015   15:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:14 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422407750219885872

[caption id="attachment_393634" align="aligncenter" width="480" caption="Target Swasembada Nasional"][/caption]

Akhir tahun 2015 merupakan dibukanya pintu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), itu artinya persaingan pasar global dimulai. Seluruh sektor harus siap dan mampu menghadapi tantangan global tersebut suka atau tidak suka. Untuk itu Indonesia sebagai negara besar secara geografis memiliki peluang  dan potensi startegis dalam  memanfaatan situasi tersebut khususnya di sektor pertanian.

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan populasi penduduk dunia khsusnya ASEAN pada saat yang sama kebutuhan pangan juga meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Kebutuhan pangan tidak hanya untuk pemenuhan domestik namun untuk kepentingan ekspor (kebutuhan negara lain). Untuk itu pemerintah berupaya seirus dalam menghadapi MEA tersebut, salah satunya meningkatkan capaian swasembada pangan secara nasional. Bahkan dalam upaya pencapaian tersebut presiden Jokowi secara khusus menekankan pada peningkatan swasembada pad, jagung, kedelai, gula dan daging hingga tahun 2017. Dukungan pemerintah tersebut juga dalam bentuk penambahan alokasi anggaran yang sangat besar hingga mencapai 30 trilyun lebih baik dari APBN dan APBN-P.

Swasembada pangan merupakan program yang didengungkan semenjak Amran Sulaiman menjabat sebagai Menteri Pertanian di bawah kabinet Presiden RI, Joko Widodo. Salah satu upaya dalam perecepatan swasembada pangan tersebut dilaksanakan melalui perbaikan irigasi. Menurut Mentan, dengan pengairan yang baik, maka akan menunjang benih yang baik serta menggenjot produktivitas lahan.

PERBAIKAN DAN PENINGKATAN FAKTOR FAKTOR PRODUKSI

“Irigasi, sarana produksi, bibit, tapi jika tidak ada air ya buat apa. Tetap jantungnya di air,” ujar Mentan seperti dikutip setelah dilantik oleh Presiden RI pada 27 Oktober 2014 lalu. Dengan bantuan berbagai pihak, Mentan yakin Indonesia akan swasembada pangan tiga komoditas yaitu padi, jagung, dan kedelai pada tahun 2017. Bahkan Mentan yakin, swasembada padi dapat tercapai lebih cepat pada tahun 2016.

Sehingga Mentan meminta kepada seluruh daerah di Indonesia untuk dapat bekerja sama salah satunya memperhatikan jaringan tersier yang mengalirkan air ke lahan persawahan. Pada kunjungan kerja yang telah dilaksanakan ke 17 propinsi, Mentan menemukan beberapa jaringan irigasi tidak berjalan dengan baik, bahkan ada yang tidak berfungsi sama sekali. Sehubungan dengan itu, Mentan mencanangkan gerakan perbaikan irigasi se-Indonesia.

Presiden RI didampingi Mentan memimpin peletakan batu pertama untuk perbaikan jaringan irigasi di Desa Ngarak Kecamatan Mandor Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat, Selasa (20/1). Peletakan batu ini juga serentak dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia diantaranya Kabupaten Lebak Banten, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, Kabupaten Batang , Kabupaten Demak, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kulonprogo Provinsi DIY, Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi NAD, Kabupaten Bengkalis Riau, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Kabupaten Ngada NTT, serta Kabupaten Sumbawa NTB.

KETERLIBATAN TNI

Pencanangan perbaikan jaringan irigasi ini didukung penuh oleh TNI Angkatan Darat. Presiden RI menyampaikan instruksi kepada TNI AD untuk membantu swasembada pangan saat digelarnya apel Komandan Korem (Danrem) dan Komandan Kodim (Dandim) se-Indonesia pada Desember 2014 di Kalimantan Tengah. Kepala Staf TNI AD, Jenderal Gatot Nurmantyo, menyatakan TNI AD siap menjalankan instruksi tersebut.

“Kebersamaan TNI dan rakyat untuk swasembada pangan merupakan suatu keharusan. Karena ini menjadi harkat Indonesia ke depan,” ujar KSAD.

Mentan mengharapkan dengan adanya pencanangan perbaikan irigasi ini dapat berpengaruh pada peningkatan produktivitas dan juga indeks pertanaman tiga komoditas yang ditargetkan di seluruh Indonesia. Dengan begitu, swasembada pangan tiga komoditas padi, jagung dan kedelai dapat tercapai pada tahun 2017.

Dalam kesempatan lain saat di UGM presiden Jokowi menegaskan kepada Menteri Pertanian untuk serius dan bekerja keras dalam mencapai swasembada pangan tersebut, jika tidak tercapai presiden tidak segan segan untuk memecatnya. Statemen presiden ini sangat seirus untuk itu seluruh Kementerian dan stakeholder dilibatkan dalam target pencapain tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun