Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menuju Pertanian Moderen

25 Agustus 2017   17:06 Diperbarui: 25 Agustus 2017   18:06 4493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: oknusantara.com

Hari-hari semua pihak berbicara soal bagaimana kesejahteraan terwujud mengangkat taraf hidup kebanyakan masyarakat miskin baik diperkotaan dan perdesaan. Berbagai pendekatan dan program dan kegiatan dirancang dan digulirkan melalui anggaran pembangunan. Masyarakat sangat berharap bahkan menantikan keinginan-keinginan pemerintah dan pihak-pihak terkait tersebut untuk merealisasikan dalam bentuk yang kongkrit, pasti dan terwujud sehingga cita-cita kesejahteraan tidak hanya dalam bentuk konsep dan wacana belaka yang sepanjang pemerintahan bergulir tidak kunjung ada perubahan dan perubahan berarti. 

Tentu, upaya untuk merealisasikan keinginan besar tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena dibutuhkan keterlibatan, keseriusan dan kerja keras seluruh komponen pembangunan termasuk peran serta dari sektor pertanian sebagai tulang punggung pembangunan nasional sekaligus sumber mata pencaharian mayoritas masyarakat Indonesia yang menjcapai jumlah 60% dari total penduduk Indonesa, dan mereka sebagian besar hidup dan berkativitas di perdesaan dan bergantung dari sektor pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan produk olahan pangan lannya. Sehingga perhatian pemeritah terhadap masa depan masyarakat dan sektor pertanian dimasa mendatag menjadi sangat penting dan relevan. 

Pembangunan pertanian selama ini secara nasional sudah mampu memberikan kontribusi terhadap beban pembangunan nasional terutama dalam peningkatan pendapatan petani, memebuka lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan. Kontribusi sektor pertanian tersebut menurut para pengamat dan peneliti masih belum maksimal dan perlu mendapatkan regulasi/kebijakan khsusus dalam upaya menciptakan sektor pertanian sebagai sektor strategis masa depan yang mampu memacu pertumbuhan ekonomi nasional terutama dari share PDRB. Program dan kegiatan yang digulirkan dalam pembangunan pertanian secara umum masih beroreintasi mengejar pertumbuhan produksi atau memperkuat sektor hulu seperti dengan penguatan infrastruktur (sarana dan prasarana), penyediaan benih unggul, penyediaan pupuk, penguatan lembaga keuangan perdesaan, pendampingan inovasi teknologi (diseminasi), pelatihan-pelatihan dalam upaya penguatan sistem kelembagaan petani. 

Pendekatan tersebut masih belum mencerminkan pertanian tangguh atau modern untuk megantisipasi berbagai kemungkinan perubahan lingkungan eksternal dimasa mendatang. Pertanian Indoensia perlu mendapatkan sentuhan khusus yang berorientasi pada pertanian yang memilki daya saing tinggi yaity melalui pendekatan pertanian modern. Pertanian modern akan memberikan nilai tambah tinggi terhadap petani dan memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan sektor lain yaitu pertanian yang terintegrasi. 

Pertanian modern memilki tujuan: (a) Merupakan jalan menuju keberhasilan modernitas di Indonesia.Jika hasil dari panen semakin banyak maka dianggap maju. Di Indonesia sendiri penggunaan pupuk dan pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau yang menjadi sebuah proyek ambisius Orde Baru, untuk memacu hasil produksi pertanian dengan menggunakan teknologi modern, (b) Optimalisasi hasil pertanian.Konsep pertanian modern tidak hanya membahas usaha untuk pemenuhan kebutuhan pangan manusia dan pemuliaan spesies pertanian, akan tetapi sudah lebih ke arah bagaiamana cara optimalisasi usaha tani untuk menghasilkan bahan pangan yang bermutu. Yang sangat diperhatikan dari hasil panen adalah baik dari segi kualitas maupun kuantitas, (c) Penggabungan konsep yang sudah ada.Peningkatan teknologi pertanian agar pertanian berjalan lebih efektif dan efisien sedang diusahakan. Dan saat ini perkembangan konsep pertanian yang digunakan adalah, dengan menggabungkan dari dua konsep awal yang terkesan berjalan sendiri-sendiri.

Pertanian modern jika diterapkan akan memiliki dampak positif sebagai berikut: (a) Tingginya nilai ekspor hasil pertanian di Indonesiamenandakan bahwa saat ini kualitas produk pertanian Indonesia sudah sesuai dengan standar kualitas internasional. Hal ini dikarenakan Indonesia sudah menggunakan konsep pertanian modern untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian yang baik, (b) Pembuatan sistem terpadu. Optimalisasi konsep usaha tani dijabarkan oleh sebuah sistem terpadu yang mampu melingkupi semua sector termasuk sector industri, dan mengaitkannya menjadi sebuah rantai perekonomian Indonesia. Sistem agribisnis menerapkan konsep pertanian modern yang merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar subsistem, mulai dari hulu hingga jasa penunjang dan juga penopang satu sama lain, dan (c) Dengan penggunaan sistem agribisnis, maka hadirlah konsep yang lebih konkrit dan komprehensif untuk pengembangan sektor pertanian ke arah yang lebih baik. Adanya sistem ini pengembangan komoditas-komoditas pertanian Indonesia pun menjadi lebih fokus, karena setiap komoditas memiliki subsistem agribisnis yang berbeda-beda. Hal ini juga dapat mampu menggerakkan pemerintah untuk lebih giat mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap pertanian rakyat dan dunia perbankan, ini agar lebih "ramah" terhadap petani dalam hal kredit. Kedua kondisi ini masuk sebagai salah satu subsistem agribisnis yaitu subsistem jasa penunjang yang bergerak bersama-sama subsistem yang lainnya.

Jadi, gagasan pertanian modern ini harus mempu menjadi spirit dan obsesi dari petani Indonesia sehingga pertanian Indonesia masa depan akan memberikan kemanfaatan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan yang sehat. Jika tidak maka akan memunculkan eksploitasi sumberdaya pertanian sehingga memberikan kerugian jangka panjang terutama kerugian ekonomi dan lingkungan. Ide dan gagasan pertanian berbasis bioindustri, bioenergi dan seterusnya perlu dikembangkan lebih lanjut melalui pendekatan kegiatan diseminasi terhadap seluruh komoditas pertanian. 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun