Meskipun sejumlah permasalahan di atas masih menghadang perkembangan indsutri gula nasional, namun tidak menyurutkan komitmen pemerintah untuk terus melakukan perbaikan internal sehingga mampu menjadikan Indoensia di masa mendatang sebagai negara yang memiliki industri gula berbasis tebu terkemuka. Untuk itu, dibutuhkan strategi yang akan dilakukan untuk mencapai swasembada dan ekspor komoditas gula secara berkesinambungan.
Adapun strategi yang ditempuh pemerintah melalui Kementerian Pertanian adalah: (1) pada tahun 2016-2019 dilakukan penguatan pada sektor onfarm dengan melakukan deregulasi lahan tanaman tebu yang selama ini menjadi hambatan utama dalam meningkatkan produksi dimana rasio kebutuhan gula dan tingkat produksi tidak memadai dimana luasan tanam menjadi salah satu faktor penting dalam memacu produksi, (2) pemanfaatan lahan Perhutani/off farm untuk ditanami tebu, (3) revitalisasi dan amalgamasi (revitalisasi) pabrik gula (PG) baik milik pemerintah/BUMN dan swasta dan (4) perbaikan dan pengembangan infrastruktur dalam rangka mendukung swasembada gula nasional.
Pada periode tahun 2020-2024 pemerintah melakukan masih melakukan penguatan on farm melalui: (1) optimalisasi pemanfaatan lahan Perhutani untuk usataha tani tebu, (2) peningkatan produksi dan produktivitas pada areal PG existing, sementara pada bagian off farm pemerintah melakukan langkah: (1) optimalisasi pada 18 PG swasta existing, (2) pembangunan PG baru, dan (3) pengembangan industri hilir; co generation dan pengembangan bio etanol.
Kemudian pada tahun 2025-2034 pemerintah memfokuskan kegiatanya pada on farm dalam aktivitas: (1) pemanfaatan lahan secara maksimal (optimal-sub optimal) dengan ditunjang riset berteknologi tinggi, (2) perluasan dan pemanfaatan lahan Perhutani/Inhutani, (3) peningkatan produksi dan produktivitas areal PG existing, sementara pada wilayah off farm di fokuskan pada pengembangan dan penguatan infrastuktur pendudkung swasembada tebu, (2) melakukan pengurangan import dengan cara penetrasi eksport ke pasar dunia, dan (3) optimalisasi pemanfaatan co generation dan bio etanol. Langkah terhakhir menuju eksport pada tahun 2035-2045 adalah memaksimalkan aktivitas: (1) teknologi melalui berbagai pendekatan riset, (2) pemantapan SDM dan kelembagaan, (3) pemanfaatan energi listrik dan athanol, dan (4) melakukan peningkatan pasar ekspor industri hilir berbasis tebu.
Empat tahapan strategi menempuh swasembada dan eksport tersebut akan dilakukan oleh pemerintah tentu dengan melibatkan seluruh stake holder dalam upaya mempercepat target tersebut diperlukan koordinasi dan sinergisitas lintas sektoral baik dalam bentuk kegiatan/program dan anggaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H