Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Indonesia Senyap dengan Masalah Besarnya

11 Maret 2016   23:45 Diperbarui: 11 Maret 2016   23:56 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media terdiam seolah tidak juga mempermasalahkan situasi ini, bahkan masih ada media yang menutup nutupi dan menyatakan tegas tidak ada kelemahan atau permasalahan pada pemerintahan Jokowi JK. Dalam konteks ini mediapun merupakan bagian dari penghambat kemajuan bangsa dan negara. Bahkan ada yang mengatakan Indoensia saat ini seperti negara tidak bertuan, yang berkuasa saat ini sebenarnya bukan jokowi JK, namun kepentingan pihak lain.

Indikasi itu sangat terlihat jelas, dimana peluang, jalan dan negosiasi asing terutama china lebih dominan untuk masuk dan mempengaruhi Indonesia. Media masa telah takluk oleh kepentingan, sebagian pengamat/akademisi sudah sudah menjual idialismenya, mahasiswa sudah tidak lagi responsif, partai partaipun tidak mau ambil resiko karena rata rata pimpinanya telah tersandera secara politik oleh rezim saat ini, demikian halnya kepentingan internasional melaui china, USA dan Israel telah mengusai sebagain besar dari posisi posisi startegis pemerintahan melaui jalur ekonomi dan politik.

Bangsa ini memang sudah dalam kendali pihak lain, kalaupun ada porsi untuk rakyat, namun itu rutinitas yang sebelumnya juga pernah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Padahal amanat dari UUD 1945 oleh siapapun yang menjadi presiden/memerintah adalah untuk kesejahteraan rakyat Indonesiadan menjadi bangsa yang kuat, beradap dan berperan aktif dalam percaturan dunia. 

Jika eksistensi sebagai bangsa sudah diabaikan oleh pemerintah, pada hakekatnya negara ini sudah terjual oleh orang lain. rakyat hanya diberikan kesempatan tinggal, namun tidak mampu menikmati secara leluasa melimpahnya SDA, semua sudah menjadi milik dan domain asing, kalaupun ada untuk rakyat itu yang tidak signifikan dan tidak akan merubah kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik.

Sungguh ironis kenyataan ini, rakyat ibarat sebagai obyek dan tempat eksploitasi negara, dimana hak hak rakyat secara perlahan dikurangi bahkan ada potensi ditiadakan. Namun disisi lain pihak penguasa dengan asing menikmati tanpa batas kue atau melimpahnya SDA. Kita tidak tahu, apakah anak cucu kita akan merasakan atau kebagian dari SDA yang ada. sangat dimungkinkan suatu saat bangsa ini akan menjadi konsumen terus dan tergantung dengan negara lain/asing dalam segala hal setelah seluruh sumberdaya alamya habis dan punah, jika model pengelolaan negara tidak berubah dan terus dipertahankan seperti saat ini. MENIPISNYA NASIONALISME DAN REDUPNYA SEMANGAT BERBAGI UNTUK RAKYAT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun