Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasus Mirna & Egoisnya Media

3 Februari 2016   14:09 Diperbarui: 3 Februari 2016   16:51 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah berminggu minggu layar televisi dan pemberitaan media cetak menyuguhkan berita terbunuhnya Mirna. Seolah tak kehabisan akal media memberitakan hal ini secara detail dan besar besaran, seolah menjadi masalah yang sangat besar dan penting sehingga berita lain yang menyangkut kepentingan nasional lenyap ditelan bumi seperti bagaiman akhir cerita dari peledakan bom di Sarinah, Kasus FreePortdan kasus kasus hukum lainya.

Bukanya kita melupakan dan tidak turut berduka atas tewasnya Mirna, namun menurut saya media berlebihan dalam pemberitaan ini dan cenderung di dramatisir, seolah pengungkapan masalahnya sangat susah dan di buat berepisode. Pada sejauh dan selama papaun kasus ini diberitakan kesimpulanya sederhana, "bahwa terjadi pembunuhan terhadap mirna oleh sahabat sendiri karena masalah hubungan pribadi". Selebihnya tidak ada yang menanrik dan diperpanjang masalahnya, biarkan saja semua diserahkan di ke jalur hukum. Lebih aneh lagi kasus ini di bawa ke acara TVOne ILC, padahal menurut saya acara ILC selama ini menyangkut masalah maalah besar dan terkait dengan kepentingan banyak pihak.

Dari hasil pemberitaan dan kronologi terbunuhnya Mirna, menurut pengakuan ayah dari yang dikutip oleh Pos Metro 3 Februari 2016, menyatakan:

Menurut Dermawan, setelah kejadian, dia juga mengecek handphone Mirna dan membaca semua pesan di dalamnya, termasuk whatsapp dari Jessica kepada anaknya.

"Menurut saya, anak saya kaya mainan dia. Dia enggak mau anak saya dekat dengan yang lain. Makanya udah, dicabut aja. Makanya, kalau saya bilang, kalau Mirna enggak menikah, enggak akan kejadian," katanya.

Menanggapi cerita Dermawan, Hotman Paris Hutapea menanyakan, jika benar Jessica cemburu, apakah ada tanda-tanda sebelumnya, seperti ungkapan atau pernyataan yang menunjukkan Jessica cemburu atau frustrasi.

Dermawan sempat agak ragu mengungkapkannya. Namun dia akhirnya menyebutkan isi whatsapp Jessica kepada Mirna.

"Dia whatsapp salah satunya, 'Mir, mau dong dicium sama lo. Udah lama deh'," kata Dermawan.

Hotman Paris hanya diam tak berkomentar lagi mendengar jawaban Dermawan.

Dari cuplikan ini ILC ini jelaslah sudah, bahwa terjadi hubungan lawan jenis yang luar biasa antara Jessica dan Mirna, terlepas dalam hal ini Mirna yang menjadi korban Jessica. Namun hubungan upnormal inilah sebenaranya secara akal sehat dan hukum sosial tidak selayakanya terjadi hubungan antar jenis.

Lalu, apa hikmah yang akan di ambil dari kejadian ini oleh media?????apakah melegalkan hubungan antar jenis atau hanya untuk memenuhi narasi pemberitaan saja untuk kerja keuntungan. Bayangkan dampak dari pemberitaan yang tidak substansi ini terhadap masyarakat. Sepertinya media sudah larut dengan kenikmatan sensasional daripada mengangkat berita berita yang bermakna buat kepentingan banyak pihak atau media sudah tidak mau lagi berfikir yang sulit sulit tentang pemberitaanya, sehingga tidak perlu kerja keras dan mikir. Semoga kasus mirna tidak terulang lagi dan hidarkan hubungan anatar jenis. Itu mungkin kalimat yang tepat akhir dari kasus ini.

Media ungkap dan tulislah berita berita yang bermakna yang mampu memberikan kemanfaatan masyarakat banyak dan kepentingan jangka panjang serta mengandung kualitas. Beritamu jangan untuk memuaskan rekeningmu atapi untuk meuasakan banyak pihak agar tegakknya keadilan dan kebenaran.Perbaikilah sikapmu, janganlah engkau terkalahkan oleh kepentingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun