Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Money

Budidaya Sengon dengan Sistem Tumpang Sari

22 Agustus 2010   05:07 Diperbarui: 4 April 2017   17:39 3084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kayu saat ini merupakan barang yang memilki nilai ekonomi tinggi dan mahal. Hal itu terjadi karena turunnya produksi kayu dari hutan sebagai akibat dari penyusutan dan kerusakan hutan di Indonesia.

Di sisi lain kebutuhan akan kayu untuk bahan bangunan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk di Indonesia. Kelangkaan kayu merupakan suatu permasalahan, tetapi bisa juga merupakan peluang. Kayu merupakan sumber daya alam yang bisa diperbarui, sehingga apabila petani mau membudidayakan tanaman kayu-kayuan tentu saja akan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Budidaya tanaman katu-kayuan khususnya di Pulau Jawa mengalami berbagai kendala. Ketersediaan lahan yang terbatas merupakan salah satu kendala utama. Lahan yang tersedia lebih intensif digunakan sebagai lahan pertanian dibandingkan sebagai lahan hutan rakyat.

Pertanian merupakan hal yang tidak bisa ditinggalkan bagi sebagian masyarakat di Pulau Jawa karena merupakan mata pencaharian utama. Agar bisa membudidayakan tanaman kayu-kayuan maka perlu dilakukan metode penanaman dengan sistem tumpang sari yang dapat menggabungkan antara tanaman pertanian dan tanaman kayu-kayuan pada suatu lahan secara bersamaan.

Pemilihan jenis atau spesies yang akan ditanam pada sistem tumpang sari sangat menentukan keberhasilan dari sistem tumpang sari tersebut. Pohon Sengon (Paraserientes falcataria) merupakan jenis tanamam kehutanan yang sudah dikenal di masyarakat dan memiliki kecepatan tumbuh sangat tinggi dan daur yang pendek (6 – 8 tahun).

Sengon dapat tumbuh optimal di ketinggian 400 -700 mdpl sehingga sangat cocok dibudidayakan di daratan tinggi. Sengon juga memiliki tipe daun yang kecil-kecil dan tajuk yang tidak rapat sehingga tanaman bawah masih cukup terkena sinar matahari. Karena sifat-sifat yang dimiliki sengon tersebut, maka sengon cocok sebagai tanaman pokok dalam sistem tumpang sari. Jenis tanaman sela yang cocok di tanam di antaranya jagung, umbi-umbian, ketela pohong, rumput gajah, dan berbagai jenis empon-empon.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun