Mohon tunggu...
Sadur Assegaf
Sadur Assegaf Mohon Tunggu... -

Yang Penting Nulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rasa Rindu yang Tiba-tiba Muncul

24 Mei 2012   15:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:51 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di suatu jalan yang ramai di tengah kota. Dalam perjalanan tiba-tiba Gatot melihat Budi dari kejauhan yang berjalan berlawanan arah. Mata mereka bertemu pandang.

Gatot dan Budi sejenak saling berpandangan, tiba-tiba mereka merasakan rasa rindu yang berat sekali. Kemudian mereka berlari berlawanan arah saling mendekat. Lalu berpelukan erat melampiaskan kerinduan tiada tara yang tiba-tiba muncul.

Dalam rangkulan mereka berdua menangis terisak-isak tak sanggup membendung rasa kangen. Perasaan lama yang terpendam di hati mereka masing-masing. Pelukan dan tagisan berlangsung cukup lama.

Rasa rindu yang sangat berat, karena lama tidak berjumpa, karena memang tidak pernah berjumpa sepanjang hidup mereka berdua.

Mereka berdua bukan saudara, bukan keluarga dekat maupun jauh, bukan sahabat lama, bukan teman sekolah atau teman main. Mereka berdua bukan siapa-siapa. Mereka berdua tidak pernah kenal satu sama lain sebelumnya dan setelah ini.

Mereka ingin melampiaskan rasa rindu karena lama tidak pernah berjumpa. Karena mereka berdua memang tidak pernah saling mengenal. Rasa rindu yang tiba-tiba muncul lalu tidak dapat ditahan. Perasaan rindu yang sangat berat, yang muncul ketika baru bertemu. Entah dari mana.

Setelah puas berpelukan untuk melampiaskan rasa rindu, lalu mereka mulai melepaskan pelukan. Saling berpandangan sebentar, lalu berpisah pergi berjalan berlawanan arah, tanpa mengucapkan salam berpisahan.

Berharap suatu saat nanti akan berjumpa lagi dalam kesempatan yang berbeda, lalu melampiaskan lagi rasa rindu yang tiba-tiba hanya muncul ketika berjumpa. Jika memang masih ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun