Mohon tunggu...
Sadrina Sukma
Sadrina Sukma Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hargai wanita dengan menikahinya bukan memacarinya.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lady In Love

19 April 2014   03:59 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:30 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun Lady tidak ingin jatuh cinta padanya, akhirnya pertemanan pun berlangsung lama. Saling mengenal satu sama lainnya, belum cukup bagi Lady untuk memberikan hatinya pada sosok pria itu. Ya, sosok pria elegan, penuh karismatik, pengertian, dan sangat mengerti kekurangan serta kelebihan yang ada pada Lady, lelaki itu sangatlah bijak, Lady belum pernah mengenal sosok yang sangat menawan mengagumkan itu.

Hingga suatu hari, Lady terkena musibah yang mengharuskannya untuk berjalan tertatih dengan beberapa luka pada lengan tangan serta kakinya. Kecelakaan, itulah yang di alami oleh Lady kala itu. Lady tau, pria itu sangatlah sibuk, ia seorang work holic. Namun atas dasar cinta, sang pria itu kemudian datang menemui Lady.

Dengan wajah ceria penuh semangat, sang pria menghibur Lady hingga mampu melupakan rasa sakit yang tengah ia rasakan kala itu. Sembari menyuapkan buah nangka dingin bawaanya, pria itu melempar senyum hangatnya pada Lady.

Sang pria izin pada Lady ntuk memijat kaki serta lengan tangannya yang tengah memar bengkak kala itu, sembari tersenyum Lady pun meng iyakan. Jari jemari sang pria pun mulai memijat, tak terasa rasa sakitnya kian berkurang. Lady merasa bahagia kala itu, hingga sang pria akhirnya sering mengunjungi Lady. Tak hiraukan betapa lelahnya fisik, demi bertemu Lady sang pria rela menyingkirkan sejenak rasa lelahnya.

6 bulan tak terasa pertemanan mereka berlangsung, banyak kisah suka duka antara mereka. Hingga akhirnya Lady beranikan bertanya ''Kamu baik, sangat baik padaku... Kamu relakan segala hal demi membuatku bahagia, membuatku tersenyum kembali, tak peduli betapa lelah harimu... Sebenarnya, kamu anggap aku apa? Bila kamu menganggap aku teman, sebaiknya jangan terlalu sering kesini temuiku, ku tak ingin merepotkan segala aktifitasmu''

Betapa terkejutnya Lady saat mendengar jawaban sang pria ''selama ini, aku telah menaruh hatiku padamu... Ku ingin kamu menjadi teman dalam hidupku, menjadi pendamping hidupku... Maaf, ku sangat mencintaimu hingga ku malu serta takut tuk mengatakannya padamu''

Senang rasa hati Lady kala itu, akhirnya ia menerima cinta sang pria tersebut. Hari kian berganti waktu, tak terasa hampir 2 tahun mereka bahagia dalam kisah asmara nan romantis. Penuh kisah bahagia antara mereka, mulai dari hujan hujanan saat menuju ke pantai hingga hal terkonyol pun pernah mereka lalui bersama.

Hidup Lady kian berwarna sejak menjalin kisah asmara dengannya, namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Hanya karena sebuah kesalah pahaman sederhana mengakibatkan sebuah pertengkaran yang sangat dahsyat hingga menyebar ke seluruh area pertemanan antara meraka berdua.

Bukan karena ada cinta baru yang hadir sebagai pihak ketiga, namun oleh hal lainnya. Sungguh tragis kisah asmara Lady yang harus kembali kehilangan kekasih ke 4 namun cinta pertamanya. Baru pada kekasih ke 4 lah Lady merasakan cinta yang amat dalam padanya.

Namun kini telah sirna, harapan kebahagiaan bersamanya telah memudar seiring berjalannya waktu. Lady kini benar benar jera, ia tak ingin lagi jatuh cinta pada orang yang salah. Ia hanya meilih berteman dengan semuanya, entah teman pria maupun wanita. Tiada lagi kata cinta maupun perasaan sayang yang terpendam Lady untuk sosok pria lain, segalanya telah sirna musnah bersama cinta pertamanya.........

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun