Mohon tunggu...
Sadrina Sukma
Sadrina Sukma Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hargai wanita dengan menikahinya bukan memacarinya.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lady In Love

19 April 2014   03:59 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:30 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Awal kisah, pada suatu tempat nan damai lahirlah sosok bayi perempuan yang cantik mungil lucu dengan wajah tanpa dosa menyelimutinya. Derai tangisan yang sangat keras keluar dari bibir mungil sosok bayi perempuan, tatapan sendu penuh tanda tanya sembari berkata dalam hati ''mengapa saat ku menangis ayah ibuku tertawa bahagia?'' kemudian tangisannya kian menjadi bagaikan lengkingan sebuah suara bayi raksasa.

Bayi perempuan itu di beri nama Lady, lahir sebagai anak pertama dari 2 bersaudara ia tumbuh menjadi anak yang periang penuh tawa serta ceria, berperangai sangat baik serta jujur, banyak sanak saudara kerabat maupun tetangga yang menyukainya. Hingga saat ia beranjak dewasa, ia harus meninggalkan masa indah kecilnya dengan pindah ke pulau seberang.

Berselang waktu, semuanya berubah hingga Lady menjadi sosok wanita dengan karakter periang, mudah bergaul, tak patah semangat, namun sensitif, hatinya sangat mudah hanyut dalam perasaannya.

Awal kelulusan SMA lah Lady baru mengenal yang namanya cinta, tumbuh menjadi sosok gadis nan cantik lembut penuh pesona mampu meluluhkan hati sejumlah pria. Namun hatinya terpaut pada sosok pria yang terpaut usia jauh, hari berganti hari segalanya telah berubah. Lady yang dahulu periang kini telah terbiasa menitikkan air mata, hingga suatu hari ia mendengar kabar bahwa pacar pertamanya menikahi wanita lain.

Hancur hati Lady kala itu, ia berjalan menelusuri jalanan tampak goyah tertatih tanpa arah. Wajah cantiknya memudar oleh butiran air mata yang menetes dari kedua bola matanya nan indah. Jauh dalam sorot matanya tersimpan sejumlah kesedihan, keperihan hati yang sangat mendalam, hingga ia tak mampu lagi untuk berjalan. Ia terjatuh pingsan di jalanan berdebu penuh pasir serta baanyak lalu lalang manusia yang melewatinya, hingga berselang waktu barulah ada beberapa pria yang menolongnya.

Sungguh tragis, kesetiannya telah hancur oleh sebuah pernikahan yang di laaksanakan sang pacar pertama tanpa sepengetahuannya.

Lady seorang wanita yang tegar, sabar, ia berusaha bangkit menata kembali puing puing hatinya yang telah hancur berkeping keping. Tiada gunanya menangisi sosok pria yang telah menjadi milik orang lain.

Hingga akhirnya Lady bertemu dengan sosok pria yang sedari dulu ialah teman baiknya di sosial media, lama saling mengenal saling mencurahkan isi hati, akhirnya Lady pun menerima cinta dari sosok pria tersebut, namun hanya bertahan 3 bulan Lady memutuskannya lantaran ia secara diam diam telah menduakan Lady dari belakang dan kembali pada mantannya.

Kembali Lady bersedih, namun kali ini ia berusaha untuk tegar karena hatinya belum sepenuhnya mencintai pacar keduanya tersebut. 2 kali memiliki kekasih namun hatinya belum sepenuhnya mencintai mereka.

Selang beberapa bulan, Lady kembali menaruh simpati pada sosok pria oleh karena kepiawanya dalam mencintai Lady, kali ini bertahan hanya 8 bulan lamanya. Lady harus mundur lantaran ternyata dia adalah mantan teman dekatnya, meski sempat beradu mulut dengan temannya yang ternyata masih menaruh hati pada kekasih ketiganya. Namun Lady berusaha menggunakan akal sehatnya, bahwa ia harus mengalah meski ada sedikit goresan kedihan dalam hatinya kala itu.

Merasakan gagal dalam memiliki kekasih 3x membuat Lady jera untuk menaruh hati pada beberapa pria yang mulai menaruh hati padanya. Hingga suatu ketika ia mengenal sosok yang spesial, belum pernah Lady merasakan di cintai sebesar itu oleh seorang pria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun