Mohon tunggu...
SADRAPUTRA FABIAN PRIVIANESTA
SADRAPUTRA FABIAN PRIVIANESTA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pandangan pribadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Uang Bisa Lebih Maha Esa Dibandingkan Ketuhanan di Era Modern

19 Juni 2023   00:29 Diperbarui: 19 Juni 2023   01:29 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sila pertama dalam Pancasila, dasar negara Indonesia, menyatakan "Ketuhanan Yang Maha Esa," yang mengakui keberadaan Tuhan dan menghormati nilai-nilai agama. Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk yang beragama Islam, tetapi juga memiliki keragaman agama, termasuk Kristen, Hindu, Buddha, dan agama-agama lainnya. Penting untuk diingat bahwa keagamaan tiap individu bervariasi di antara penduduk Indonesia. 

Sila pertama memiliki arti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berTuhan dan mempercayai Tuhan. Menjalankan perintah dan larangan Tuhan sebagai bangsa yang religius. Menjamin kemerdekaan setiap warga negara dalam menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan yang dipilih. Sila pertama dilambangkan oleh bintang emas dengan latar belakang berwarna hitam. Bintang emas menggambarkan bahwa bangsa Indonesia mengakui akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, cahaya dari sebuah bintang diibaratkan sebagai sumber cahaya yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber cahaya yang menerangi negara Indonesia.  Kemudian latar belakang berwarna hitam menggambarkan warna alami. Dengan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa diharapkan bangsa Indonesia tidak tersesat dalam menjalankan kehidupan.

Konsep Tuhan dalam sila pertama adalah konsep yang melampaui materi dan dunia fisik. Tuhan merupakan kekuatan atau entitas yang diyakini memiliki kekuasaan absolut atau kebijaksanaan yang melampaui pemahaman manusia. Kepercayaan dan konsep tentang Tuhan sangat bervariasi di antara berbagai agama dan kepercayaan spiritual di dunia ini. Konsep "maha esa" merujuk pada kepercayaan akan kekuasaan absolut Tuhan yang tidak dapat disaingi oleh apapun, termasuk uang. Zaman sekarang, tidak sedikit manusia yang menganggap keberadaan uang lebih penting dibandingkan Tuhan yang dikarenakan dengan memiliki uang segala kebutuhan serta keinginan manusia secara fisik dapat terpenuhi, sedangkan keberadaan Tuhan hanya untuk pemenuhan kebutuhan rohani manusia. Tidak heran, jika manusia mengutamakan kebutuhan serta keinginan fisiknya di era modern ini, karena segala hal yang sifatnya berupa objek nyata dan fakta lebih diutamakan dibandingkan sebuah konsep keTuhanan yang sifatnya lebih abstrak dan kurang relevan sekarang. Menjadi pertanyaan bahkan bagi penulis bahwa apakah masyarakat Indonesia masih menjunjung tinggi nilai-nilai dari sila pertama pancasila atau lebih mementingkan keberadaan uang dalam hidup ? 

Uang merupakan alat tukar yang digunakan dalam kehidupan manusia untuk mempermudah perdagangan dan pertukaran barang dan jasa. Uang memiliki nilai karena diterima secara luas oleh masyarakat sebagai alat pembayaran yang sah. Uang adalah objek yang kasat mata, fungsinya jelas, nilainya terukur. Semua orang di dunia ini tahu, paham, dan sadar akan arti dan fungsi uang. Dengan memiliki banyak uang seseorang memiliki kebebasan memilih, tanpa uang seseorang tidak memiliki nilai tawar. Namun, uang juga dapat menjadi sumber kekuatan dan pengaruh di dunia ini. Beberapa orang menganggap uang sebagai tujuan utama dalam hidup mereka, dan kekayaan finansial seringkali dianggap sebagai tanda kesuksesan atau kebahagiaan. Sebagian besar manusia sekarang mendedikasikan hidupnya untuk mengejar uang sehingga melupakan konsep Tuhan sehingga seolah-olah manusia menganggap uang lebih penting daripada Tuhan. Uang telah dijadikan Tuhan baru, Ada orang yang mau melakukan apapun atas nama uang.

Jika hal tersebut terus dibiarkan terjadi dan nilai-nilai Pancasila terutama sila pertama pudar, dapat berakibat buruk baik bagi masyarakat sendiri atau keutuhan negara Indonesia itu sendiri. Dikarenakan masyarakat Indonesia akan menyepelekan nilai-nilai keagamaan dan akan melakukan apapun untuk mendapatkan uang, beberapa hal buruk contohnya pencurian, korupsi, suap menyuap, pembunuh bayaran, dan lain sebagainya yang berujung pada pemberontakan dan kehancuran sebuah negara. Untuk itu diperlukan norma-norma serta nilai-nilai Pancasila yang dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam bertingkah dan berperilaku, yang juga perlu dipertahankan agar negara tetap utuh dan masyarakat Indonesia dapat hidup tertib dan harmonis. Uang dan Tuhan memang sama-sama penting, jika uang dilambangkan sebagai harga diri maka Tuhan dilambangkan sebagai jati diri yang kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila kembali mengingatkan kita sebagai warga negara Indonesia bahwa konsep kehidupan rohani atau konsep keTuhanan sama pentingnya dengan uang dan tidak dapat ditinggalkan agar tingkah laku tiap individu dan interaksinya dengan individu lain tidak melenceng ke arah yang tidak baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun