Semenjak bergabung di Kompasiana, sebanyak 53 artikel yang baru bisa saya tulis. Mengawali menulis artikel di Kompasiana dimulai tanggal 2 Maret 2019 dengan artikel berjudul Pelatihan School Leadership di Monash University.
Dari sejumlah artikel yang sudah saya tulis di Kompasiana ada 5 artikel yang populer dengan pembaca yang cukup signifikan. Artikel terpopuler pertama berjudul Mewujudkan Sekolah Ramah Anak, ditulis pada tanggal 2 Maret 2019 dengan jumlah pembaca 9.019; artikel terpopuler kedua berjudul Siswa Belajar di Rumah Guru BK Ngapain, artikel ini ditulis 21 Maret 2020 dengan jumlah pembaca 2.168; artikel terpopuler ketiga berjudul Mengenal Cabdin Pendidikan Wilayah XII Provinsi Jateng, artikel ini ditulis pada tanggal 07 Maret 2019 dengan jumlah pembaca sebanyak 1.604; artikel terpopuler ke empat berjudul Belajar Dari Rumah di TVRI, artikel ini ditulis tanggal 10 April 2020 dengan jumlah pembaca sebanyak 731; dan artikel terpopuler kelima dengan judul Mengenal Salah Satu Peserta Seleksi Dirjend GTK Kemdikbud RI, artikel ini ditulis pada tanggal 14 Maret 2020 dengan jumlah pembaca sebanyak 270. Berikut saya sajikan lima artikel dengan pembaca terbanyak.
1.Mewujudkan Sekolah Ramah Anak
Sekolah sebagai agen pelaksana proses pendidikan harus memiliki budaya ramah dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan pendidikan. Berbagai berita kekerasan di sekolah sering terjadi pada siswa akhir- akhir ini, dari tingkat sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah. Kekerasan dilakukan oleh siswa kepada siswa, siswa kepada guru, guru kepada siswa dan orang tua kepada guru.
Berangkat dari berbagai permasalahan kekerasan dan konflik yang diterima peserta didik di sekolah, maka perlu dikembangkan program sekolah ramah anak. Program ini bertujuan memberikan perlindungan pada diri peserta didik sebagai anak di sekolah dengan mengutamakan hak-hak anak yang meliputi hak hidup, hak tumbuh berkembang,hak perlindungan, dan hak mendapat pendidikan. Peserta didik sebagai anak harus terlindungi menjadi manusia yang membutuhkan pendidikan secara manusiawi. Baca selengkapnya di link berikut.
2.Siswa Belajar di Rumah, Guru BK Ngapain?
Meskipun siswa belajar di rumah guru BK tetap memiliki tanggung jawab membimbing, memotivasi, dan mengarahkan siswanya dalam melaksanakan belajar secara daring. Apalagi dalam situasi seperti ini dipastikan ada kecemasan dan kekawatiran siswa dalam belajar di rumah dan melaksanakan pembelajaran daring. Dalam situasi seperti ini guru BK diharapkan mampu memberikan motivasi dan layanan konseling agar siswa mampu belajar dengan maksimal.
Kegiatan layanan guru BK diberbagai sekolah sangat bervariasi antara sekolah satu dengan sekolah lainya. Berdasarkan laporan dari sekolah yang saya terima, guru BK di wilayah Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII meliputi Kabupaten Pekalongan, kabupaten Pemalang, dan kabupaten Tegal telah melakukan layanan di berbagai sekolah dengan baik. Berikut ini saya tuliskan beberapa sekolah yang melakukan layanan kepada siswa saat belajar di rumah. Baca selengkapnya di link berikut.
3. Mengenal Cabdin Pendidikan Wilayah XII Provinsi Jateng
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2017 tentang pedoman pembentukan dan klasifikasi cabang dinas dan unit pelaksana teknis daerah. Pada Bab 2, pasal 2 menyebutkan: (1) Dalam rangka efektivitas penyelenggaraan Urusan Pemerintahan pada Perangkat Daerah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang pendidikan serta Urusan Pemerintahan yang hanya diotonomikan kepada Daerah provinsi dapat dibentuk cabang dinas di kabupaten/kota; (2) Cabang dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas sesuai dengan bidang Urusan Pemerintahan yang diselenggarakan.
Pada Pasal 3 ayat (1) Cabang dinas mempunyai tugas membantu kepala dinas daerah provinsi melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah provinsi di wilayah kerjanya; (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), cabang dinas menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi dan pelaksanaan kebijakan dan program sesuai dengan lingkup bidang tugas dan wilayah kerjanya; b. koordinasi dan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan sesuai dengan lingkup bidang tugas dan wilayah kerjanya; c. koordinasi dan pelaksanaan administrasi sesuai dengan lingkup bidang tugas dan wilayah kerjanya; dan d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya. Baca selengkapnya di link berikut.
4. Belajar Dari Rumah di TVRI
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar dari rumah ini banyak kendala di lapangan baik yang dialami peserta didik maupun pendidik. Salah satu kendala yang terjadi dilapangan adalah tidak semua peserta didik maupun pendidik memiliki kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran daring secara optimal.
Hal ini dikarenakan tidak semua peserta didik memiliki HP Android dan tidak semua peserta didik mampu membeli kuota internet. Masalah yang lain adanya letak geografis yang berbeda beda sehingga mengakibatkan sinyal susah masuk didaerah daerah tertentu, pelosok atau pedalaman. Baca selengkapnya di link berikut.
5. Mengenal Salah Satu Peserta Seleksi Dirjend GTK Kemdikbud RI
Sesuai pengumuman bernomor. 32606/A.A3/KP/2020 tentang hasil seleksi administrasi dan jadwal seleksi lanjutan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pada poin E masyarakat diminta untuk memberikan masukan/informasi berkaitan dengan rekam jejak/integritas dan kepemimpinan pada peserta seleksi. Selanjutnya informasi/masukan disampaikan kepada pihak panitia seleksi.
Dari sejumlah pendaftar yang lolos seleksi administrasi tersebut, saya mengenal dekat salah satu pendaftar bernama Bahrodin. Pak Bahrodin adalah seorang pengawas madya yang tangguh dan berdedikasi, banyak prestasi berkompenten. Baca selengkapnya di link berikut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H