Mohon tunggu...
SADIMIN WONG BREBES
SADIMIN WONG BREBES Mohon Tunggu... Guru - Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII (Kab. Tegal, Kab. Pemalang, Kab. Pekalongan)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Darurat Covid-19, Berkebun di Atap Rumah Hilangkan Stres

27 Maret 2020   11:00 Diperbarui: 27 Maret 2020   11:12 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkebun di Atap Rumah | Dok. pribadi

Memiliki pekarangan rumah di sebuah perumahan bagaikan mimpi, untuk parkir kendaraan bermotor saja susah apalagi memiliki pekarangan rumah dengan kebun yang asri. Hidup di lingkungan perumahan harus memiliki  kreativitas dalam menata lingkungan tempat tinggalnya.

Kita harus bisa memanfaatkan ruang yang terbatas demi kenyamanan dalam rumah dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Misalnya berkebun di atap rumah yang kebetulan kering kerontang tidak ada tanaman.

Kebun di atap rumah bisa berkontribusi dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup dan suplai oksigen. Selain itu atap rumah juga akan lebih asri dan rindang dan memberikan ketenangan dalam rumah.

Namun demikian tidak semua rumah dapat dijadikan sebagai lahan terbuka hijau karena umumnya atap rumahnya dari genting. Untuk bisa berkebun di atap rumah, maka permukaanya dibuat datar dengan di cor beton. Tanaman bisa ditanan langsung dengan diberi medium tanam atau dengan menggunakan medium pot. Jika ditanam langsung menggunakan medium tanam dipastikan dulu atap tidak rembes atau bocor. Karena jika rembes atau bocor agak membuat langit langit rumah kita menjadi lembab dan kusam.

Jika ditanam menggunakan medium pot, maka kita bisa memilih tanaman yang memiliki akar tidak terlalu besar. Penggunaan medium pot ini memiliki keuntungan mudah digeser ke tempat lain disesuaikan dengan pencahayaan yang ada. Kebun di atap rumah mampu mendapatkan sinar matahari yang optimal, namun jika cahaya matahari berlebih dapat membahayakan pertumbuhan tanaman itu sendiri, cepat layu, kering dan kurang subur.

Berkebun di atap rumah bisa menjadi hiburan dan menghilangkan kepenatan dari rutinitas, apalagi saat ini semua orang dihimbau untuk tinggal dirumah, bekerja dari rumah, social distancing, dan physical distancing. Di tengah kepenatan ini berkebun di atap rumah sebagai solusi bagi yang punya lahan di atap rumah.

Seperti yang saya lakukan di rumah , atap rumah dengan ukuran 7 x 10 meter ini, yang tadinya kosong tidak ada tanaman, saat ini sudah kelihatan asri dengan berbagai tanaman buah, obat dan sayur. Tanaman buah yang kami tanam diantaranya  kelengkeng, jambu kristal, jambu air, sawo, anggur Brasil, anggur local, alpukad, belimbing, jeruk, durian, salam, dan srikaya.

Selain puluhan tanaman buah ada juga tanaman obat seperti keci beling, kumis kucing, bidara, binahong, dan ciplukan. Tanaman sayurpun juga ditanam seperti cabe dan beberapa jenis sayur.

Meski hanya untuk melepas kepenatan, tanaman-tanaman ini kami rawat dengan baik, memupuk dengan pupuk kandang dan memberikan nutrisi untuk merangsang tanaman agar  cepat tumbuh dan berbuah. Selain itu setiap hari kami sirami jika tidak ada hujan, dan juga kami siangi rumputnya disekitar pot. Sehingga tanaman menjadi subur dan tumbuh dengan baik.

Dengan pemeliharaan yang intensif ini hampir semua tanaman yang kami tanam sudah berbuah, dan tentunya bisa membuat suasana hati menjadi senang dan tidak stress. Mulai sekarang jadikan atap rumah kita menjadi kebun yang asri dan rindang, jangan biarkan kering kerontang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun