Pembangunan kepariwisataan direalisasikan dengan melaksanakan rencana pembangunan kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan budaya dan alam serta kebutuhan manusia untuk berwisata. Strategi pengembangan pariwisata yang dicanangkan pemerintah salah satunya adalah melalui penerapan model pentahelix. Kolaborasi pentahelix adalah sebuah model inovatif pengembangan dari model Quadruple Helix yang menghubungkan akademisi, praktisi/bisnis, komunitas, pemerintah dan media untuk menciptakan ekosistem berdasarkan kreativitas dan pengetahuan, dimana yang diharapkan dari konsep ini adalah sebuah solusi untuk pengembangan kreatifitas, inovasi dan teknologi pada industri kreatif. Pertama kali model Pentahelix ini dicanangkan oleh Menteri Pariwisata Arif Yahya, dan selanjutnya dirumuskan menjadi Peraturan Menteri (Permen) Pariwisata Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan. Model Pentahelix berupaya mendorong sektor pariwisata dan sistem kepariwisataan dengan meningkatkan peran business, government, community, academic, and media untuk menciptakan nilai manfaat kepariwisataan serta keuntungan dan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Himpunan Mahasiswa D4 Manajemen Perhotelan Universitas Airlangga mengusung tema besar kolaborasi Pentahelix dalam penerapan pariwisata khusus Jawa Timur yang akan dikupas secara rinci dalam webinar internasional dengan tajuk "NEARSIDE 2022 : Innovation and Implementation of Pentahelix as an Actor in The Generation of Cultural Heritage SDGs in East Java".Â
Dalam pelaksanaannya, webinar ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) series. Series 1 pada telah diselenggarakan pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 silam dengan mengusung tema "Pentahelix Implementation in East Java", dengan mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Bapak Dr.H.Sandiaga Salahuddin Uno. B.B.A., M.B.A., Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, serta Ibu Nur Emma Suriani, S.Sos., MM., CHE sebagai opening speech dan pembicara. Tema yang diusung pada webinar Series 1 ini membahas seputar potensi wisata di Jawa Timur dan bagaimana penerapan kolaborasi pentahelix serta inovasi yang dapat diberikan. Selain itu, Series 1 Nearside juga mempersembahkan penampilan tari tradisional asal Banyuwangi, yaitu Gandrung Sewu.
Selanjutnya, Series 2 pun telah dilaksanakan pada Sabtu, 22 Oktober 2022 lalu dengan mengangkat tema "Implementation of Pentahelix on Cultural Heritage and Introduction of Local Culture in East Java", dengan menghadirkan Ibu Herma Retno Prabayanti S.E., Med.Kom. yang merupakan seorang content creator, Bapak Andika Rahmat Hidayat selaku Ketua DPC HPI Kabupaten Banyuwangi, serta Associate Prof. Dr. Azila Azmi yang merupakan salah satu dosen asal Universiti Teknologi MARA Cawangan Pulau Pinang sebagai pembicara. Mendatangkan pembicara-pembicara dengan latar belakang yang berbeda, topik yang dibahas di series kedua ini yaitu tentang peran media, publik atau komunitas, serta akademisi dalam berkontribusi dalam kolaborasi Pentahelix. Series 2 webinar ini juga menyuguhkan persembahan yang menarik berupa Virtual Tour of East Java Culture.
Tema yang diusung di Series 3 pun tidak kalah menarik, yakni "The Role of Academics in Pentahelix for the Development and Introduction of Culture-Based Hotels" yang akan mendatangkan sejumlah pembicara, Ibu Umi Farichah Bascha, S.E., MM., CHE selaku dosen di program studi D4 Manajemen Perhotelan Universitas Airlangga, Bapak Kandappan Balasubramanian, PhD., CHIA yang merupakan Associate Professor-School of Hospitality, Tourism and Events Taylor's University, serta Bapak Endra Yudah Setiawan, Dip.Hot yang merupakan seorang praktisi di sektor bakery di industri perhotelan, pada Sabtu, 29 Oktober 2022 mendatang. Hiburan yang akan diberikan di Series 3 ini pun tak kalah menarik, yaitu berupa persembahan cooking video dan virtual hotel tour.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H