Sendiri membaca, tanpa menulis apa-apa
Jemari dan isi kepala meraba-raba makna
Ada hak yang diperkosa, dibikin jadi binasa
Malam ini,
Baca tanpa menulis
Rasanya tidak lagi manis
Aku lupa, ada premis dari tuan bengis
Memaksa untuk tetap mengemis, mulutnya manis tapi bau amis
Malam ini
Aku masih membaca, tanpa menulis apa-apa
Lupa menjelma jadi alpa tapi tak apa-apa
Aku masih baca,
Di dalam mata ada makna, jangan pusing dengan sumpah serapah. Mereka bukan siapa-siapa
Malam ini
Masih baca, sejuta rima sarat makna
Kalau mereka tanya kenapa, jawab saja salah kaprah. Gayanya sangat gagah tapi tuan sudah kalah
Malam ini
Aku baca, menerka kata dalam isi kepala. Tidak ada pena rupa pepatah lama, tapi aku tahu, tuan membunuh rakyat jelata
Malam ini
Aku baca,
Tuan bisa naik tahta, derita rakyat harus ditata,
tuan bisa bikin kami menderita, besok pagi, tuan sudah binasa
Bth, 22 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H