"Jalan tidak selalu mulus", begitulah pepatahnya.
Mengapa para seniman dan praktisi selalu saja memberikan spirit motivasi dalam bentuk diskursus sepanjang perjalanan dunia kerja, hal yang sama juga dilakukan pakar dan deretan orang sukses yang telah berhasil mencapai tingkatan kerja keras mereka yang sering kita sebut "keberhasilan".
Benar, menuju suatu keberhasilan mempunya fase tersendiri, jadi terlihat sangat tidak mudah untuk orang-orang yang belum mencapainya dan belum pernah merasakan getirnya sebuah proses perjalanan menuju tingkat berhasil ini.
Menurut Deepak Chopra, salah seorang guru spiritual, sukses merupakan ekspansi kontinyu akan kebahagiaan dan realisasi yang progresif dari tujuan yang berharga.
Berhasil dalam pemaknaan lebih spesifik bisa disamakan dengan sukses, sebab kesuksesan berarti orang melakukan pekerjaan dengan cara terbaik sehingga dia mampu mencapai targetnya. Tidak ada bedanya sukses dan keberhasilan, sukses adalah keberhasilan itu sendiri, menikmati hasil dari sebuah usaha sepanjang seseorang menaruh cita-cita untuk menjadi manusia yang mampu mengubah hidupnya.
Itulah mengapa kita sangat butuh yang namanya penerimaan dalam melakukan berbagai pekerjaan yang nilanya lebih dominan positif. Percaya pada diri sendiri tidak mempersempit cara berpikir kita tentang capaian-capaian orang di sekitar kita
Berhasil itu tidak mudah, jalannya tidak selalu mulus-mulus. Lika liku perjalanan menuju keberhasilan tentunya kita semua alami, tetapi tidak semua dari kita dapat menikmati keberhasilan itu dengan hati yang lapang. Untuk bisa berhasil, kamu harus tahu cara untuk sukses terlebih dahulu.
Kalau pembaca dan kompasianer adalah orang yang ambisius untuk sukses menjadi orang yang berhasil, saya pikir kalian semua kenal dengan Thomas Alfa Edison. Dia mendefenisikan Sukses dengan pandangannya yang sangat ambisius, sukses menurut Thomas adalah 1% inspirasi dan 99% keringat
Thomas, melihat ukuran keberhasilan dari sebuah kesuksesan adalah dominasi pekerjaan. Kalau membaca lebih jauh, pekerjaan yang Thomas maksud lebih kepada pekerjaan yang sesungguhnya secara fisik, dan terkait inspirasi hanya satu persen digunakan. Dalam arti yang luas, inspirasi datang dari faktor internal maupun ekternal pelaku kerja tersebut.
Sebab itulah, kata beberapa pakar menyebutkan bahwa di balik dari jerih payah kita ada sesuatu yang diberikan oleh orang lain tanpa kita sadari. Sebaliknya, di balik pekerjaanan kita, ada hak orang lain. Keberhasilan diukur ketika capaian yang kita kerjakan tidak hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri, melainkan lingkungan, dan umumnya sebagai persembahan kontribusi terhadap banyak orang