Ketika diantara kita, ada yang memiliki kepribadian yang adiktif, itu alamiah. Namun awal mula seorang akan mengalami gejala-gejala depresi adalah keseriusan yang berlebihan, itu bukan kewajaran.Â
Biasanya depresi terjadi pada saat rutinitas seorang selalu padat dan tidak terkontrol. Menganggap kerja adalah sepenuhnya hidup dia atau milik dia yang harus tuntas tanpa terkecuali.Â
Hal ini melahirkan efek yang sangat besar dan membuat seorang lupa dengan lingkungan dia yang sebenarnya, sebagai manusia sosial yang hidup diantara lingkungan-lingkungan yang mendidik. Depresi tidak akan pernah menghampirinya.Â
Focus dan merasa bahwa kerja-kerja adalah suatu yang harus dan pasti buat dia, membuat dia jauh dari lingkungan sosialnya sendiri. Utamanya sosialisai diri tidak lagi dilakukan oleh seseorang karena mengutamakan pekerjaan yang dia geluti.Â
Ada saatnya seorang akan menyadari bahwa dirinya telah jauh dari lingkungan sosial dan membuat dirinya tertekan.Â
Tekanan-tekanan karir kerja dan mimpi yang terlalu melampaui batas kesadaran manusia adalah efek dari depresi yang dramatis tidak terkontrol.
Bisa jadi, sorang merasa dirinya dalam urusan karirnya sangat cemerlang, handal, kreatif dan berprinsip. Tetapi disisi lain, depresi mulai menjalar pada kesadaran dia membuat dirinya menjadi gelisah dan merasa sangat sepi.Â
Depresi sebenarnya adalah keadaan paling kelam dalam sejarah aktivitas manusia, baik di dunia kerja dan non kerja. menjadi penyakit berbahaya dan harus diobati dengan cara yang lebih baik dan tertargetkan.Â
Mengapa harus depresi?
Pertanyaan yang utamanya mengarahkan kita pada suatu kepribadian yang kaku ini sering terjadi tanpa kita sadari
Jam kerja dan lingkungan adalah perangkat pendukung seorang menjadi stres dan depresi bila terlalu lama duduk dan menyelsaikan sesuatu dengan serius. Belum lagi seorang yang kerja di bawah tekanan.Â