Untuk keluar dari depresi, seorang membutuhkan lingkungan baru, hiburan dan hal-hal yang membuat dia bisa melewati masa depresinya. Seorang tidak selalu berlama-lama didepan pekerjaan dia dengan alasan apapun. Depresi peka terhadap orang yang candu dan sangat serius pada suatu hal.Â
Focus pada hal yang membuat seorang depresi lebih berbahaya dan membuat dia merasa dirinya terisolasi dengan keadaan sosial disekitarnya. Bisa jadi dampak besar terhadap dirinya adalah stres berkepanjangan
Mengatasi depresi sama hal seperti mengatasi berbagai macam penyakit. Beberapa tahap dilewati baik terapi dan ataupun karena parahnya depresi mengharuskan seorang harus direhabilitasi.
Maksudnya,  seorang ketika masih berusia muda dan Menekuni suatu pekerjaan dengan serius dan sangat serius akan membuat dia candu pada hal itu.  Bisa berdampak positif dan bisa juga berdampak  negatif.Â
Kalaupun dampak positif kita selalu terlihat senyum dan dianggap sukses dalam melakukannya. Dan kalaupun negatif dampaknya maka depresi dan stres adalah kedua saudara kembar yg selalu menghampiri diri yang jauh dari lingkungan sosial.Â
Sebelum menutup catatan kecil ini. Penulis mengajak kepada kita semua, menolak depresi dan focus berlebihan. Kembali pada lingkungan sosial kita yang sesungguhnya. Terutama Kehidupan dan lingkungan yang sehat dan jauh dari stres maupun depresi.Â
Semua orang bisa bersosial tapi tidak semua orang dilingkungan sosial mampu mensosialisasikan dirinya. Itulah dampak dari depresi. Jangan mau masa depan kita hancur disebabkan perang antara depresi dan ketidakmampuan kita mengatasinya.Â
Sibukkan diri, Â hiburan dan banyak lagi hal yang baik dilingkungan sosial menanti kita. Lupakan sejenak lembar-lembar kerja dan dapati sesegera mungkin hidup yang lebih fresh dan sehat.
Tulisan Review: Jakarta, Â 13 September 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H