Dalam laman beberapa berita kembali melejitkan perkara dinegara ini, satu diantaranya adalah perkara Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta yang baru saja dilantik 16/10 kemarin.Â
Berita-berita media, bisa jadi membuat pembaca menjadi geger gera-gara usai membaca isi yang terkandung didalamnya. Benar-benar membuat geger. Sama hal dengan berita sebelumnya, dari dukungan, kritikan, ramalan, harapan dll dll.Â
Kalau kita mengikuti berita jalur media, tentunya sudah jelas kita bukan sebagai orang utama yang ada di lapangan kejadian suatu perkara termaksud. Kita hanya orang keseribu atau bahkan jika berita dimedia kita ikuti setelah dua atau tiga hari di publikasikan, setidaknya kita adalah orang yang terlambat dalam arus informasi dunia modern.Â
Informasi yang dimaksudkan adalah berita tentang segala pergolakan aktivitas yang ada di indonesia dan bahkan dunia. Ah, saya tidak terlalu ambil pusing dengan hal itu.Â
Hal semacam pemberitaan akan sama seperti hari sebelumnya jika kita pada pagi besok dan kembali bertamu disemua media. Masih sama, tentang ini itu, dan banyak hal. Hanya saja sedikit lebih berubah isinya sebab ada perkembangan.
Orang-orang mengikuti berita media dan orang yang menulis berita atau informasi sama-sama bahagia sebenarnya. Merasa puas dengan tujuan mereka, sedikit lebih ikut pula mencibir lalu tertawa pelan sambil katakan itulah hukum kehidupan.Â
Saya melakukan hal yang sama seperti sebagian besar orang melakukannya. Ikuti arus deras berita media adalah kerja kita untuk kumpulkan sedikit demi sedikit informasi menjadi bahan pustaka dalam kepala, meski yang didapat adalah keduanya positif dan negatif.Â
Sebagai jalan untuk tetap berfikir, saya rasa bukan hanya ada pada cara formal seperti sekolah atau diklat dan pelatihan saja. Media pemberitaan menghadirkan jutaan informasi disana. Membaca lalu kembali manarik benang merah (berfikir) sebagai simpulan untuk pribadi.Â
Namun, pagi ini pukul 07.41 waktu Jakarta ada lagi tema yang hangat. Tentang Gubernur Jakarta dalam sebuah ramalan. Informasi ini sedikit membuat saya kaget tetapi tidak ikutan geger.Â
Isi ramalan pun bisa memberikan kita pesan positif negatif setelah membaca, sebab yang ada dikepala kita hanyalah menerawang ramalan itu sebagai sebuah dokrtin media atau benar adanya. Entahlah, kita lanjut lagi kebagian lain.Â
Tentang sebuah ramalan dari sorang wanita, bahwa Gubernur yang baru saja dilantik akan menghadapi para Cukong-cukong, menghadapi Jakarta dengan para mafia dan sebagainya.Â