Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Inovasi, PHK dan Nasib Buruh

8 Oktober 2017   04:25 Diperbarui: 8 Oktober 2017   05:42 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indusrti dengan tuntutan perkembangan menyeret problem baru bagi indonesia, demi inovasi dan alasan permodalan atau keuangan, PT. Express (Taxi) kembali memberhentikan tenaga kerjanya. Satu diantara sejumlah Industri dinegeri ini mengalami problem yang hampir sama dengan industri besar lainnya. 

Peroblem yang menjadi perhatian masyarakat dan publik saat ini tidak terlepas dari pada asumsi persaingan didunia bisnis. Taxi online sebagai pendatang baru, sedikit lagi menggeser posisi status Taxi konvensional dalam operasinya menarik minta pengguna. 

Sekalipun, berkonsentrasi penuh dalam melakukan strategi dan langkah taktis lainnya, sekarang terlihat jelas. Lama-kelamaan Taxi Konvensional dengan sendirinya akan tergeser dan kalah dengan pendatang barunya dalam persaingan Industri layanan jasa transportasi didalam kota.

Beberapa kota besar di Indonesia, taxi Online mendapatkan tempat dihati peminatnya, seperti Jakarta, dan kota-kota yang sebelumnya sudah dioperasikan Taxi Konvensional oleh PT Express (Taxi) . Hal ini yang membuat taxi Konvensional seakan telah mati gerak dan operasinya.

Kerjasama intinya untuk memulihkan keadaan atau pun mengejar ketertinggalan. Kedua jenis taxi sebagai pelayanan jasa transportasi kota ini dikabarkan akan melakukan kerjasama. Angin segar bagi taxi konvensional, memilih kolaborasi adalah kesadaran penuh manager atau pengelolanya. Lain dari pada itu, adalah alasan baru tersadarkan dengan kenyataan bahwa taxi konvensional akan tertinggal jauh dalam hal persaingan. 

Kita melihat sisi lain dari kerjasama dan kolaborasi antara Taxi Konvensional dan Taxi Online, keduanya menemukan cara terbarukan. Dengan hal demikian dapat meminimalisir potensi bangkrut atau ketertinggalan sebab terlambat berinovasi. 

Tetapi disatu sisi, kolaborasi mendatangkan problem baru bagi pekerjanya, alih-alih mengurus kesuburan industri namun para pekerja bahkan terancam kehilangan pekerjaan. Ini bukan jumlah yang sedikit. PHK oleh PT Express (Taxi) adalah mungkin sebagai jawaban Inovasi.

Selain PT Express (Taxi), industri besar lainnya, 7-Eleven, Hypermart juga melakukan PHK kepada sejumlah tenaga kerjanya, apakah ini merupakan alasan melakukan inovasi dengan berkolaborasi untuk mengejar ketertinggalan?

Alasan lainnya, bagaimana pemerintah bisa menyediakan tempat kerja sebagai pengganti para pekerja yang telah di PHK dari beberapa industri ini? Nasib pekerja akan dipertaruhkan, ditambah menghadapi dunia yang serba modern ini, orang-orang pastinya stres dengan hal tersebut. 

Manfaat dari kerjasama memang sangatlah besar, tetapi tidak dengan mengabaikan nilai-nalai yang lainnya. Tentang kerugian sebuah Industri adalah masalah lain dari pada PHK. Internal Industri bukannya sudah persiapkan secara matang sebelum memutuskan rantai hidup yang satu ini. 

Kita ambil contoh sederhana, seandainya Industri atau perusahaan di indonesia ini dalam jangka waktu dekat menjatuhkan PHK kepada sebagian pekerja dengan asumsi kerugiannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun