Klitih memiliki kepanjangan yang artinya Keliling Golek Getih (Keliling Mencari Darah). Klitih merupakan suatu fenomena kejahatan malam yang marak terjadi di Kota Jogja. Biasanya pelaku melukai korban dengan senjata tajam, sebagian besar pelaku klitih ini mengincar sasaran korban pemuda atau pria dewasa dan jarang sekali ada kasus seorang pelaku klitih yang melukai seorang wanita.
Sebagian besar masyarakat di Kota Jogja mungkin sudah banyak mengetahui tentang fenomena ini, lantas apa bentuk kepedulian masyarakat Jogja? Apakah ada upaya pencegahan agar kasus klitih tidak terulang lagi?
Sangat ironis jika kasus klitih yang telah menelan banyak korban jiwa ini masih saja marak terjadi di Kota Jogja, pasalnya Jogja ini adalah kota yang terkenal dengan sebutan kota pelajar,kota yang memiliki banyak Universitas berkelas seperti UGM dan UNY serta Universitas besar lainnya. Dengan adanya fenomena klitih di Jogja ini seolah telah menjadi sebuah coretan besar untuk sebuah kota yang menyandang sebagai Kota Pelajar.
Mau tau siapa pelaku klitih?
Pelaku kasus klitih ini sebagian besar adalah pemuda yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Dan lebih parahnya fenomena ini seperti sudah menjadi trend dan sandangan status klitih ini seolah telah menjadi sebuah ajang unjuk kehebatan dengan cara melukai korban yang tidak bersalah. Dalam beberapa kasus motif klitih juga bsa merupakan sebuah perbuatan dalam rangka balas dendam kepada musuhnya. Namun seiring berjalannya waktu fenomena ini menjadi semakin marak di Jogja.
Bahkan dalam beberapa tahun belakangan terjadi kasus bembacokan antar pemuda disaat bulan Ramadhan berlangsung, lebih tepatnya saat sang korban hendak mencari makanan untuk sahur, lebih miirisnya lagi korban jiwa itu adalah seorang putra dari anggota DPR. Kasus ini dengan cepat menyebar ke telinga warga Jogja bahkan sampai sekitar kota Jogja juga mendengar kasus tersebut, kasus ini seperti menjadi tamparan keras bagi Jogja.
Apasih dampak yang ditimbulkan dengan adanya fenomena klitih?
Fenomena klitih ini tentu sangat berpengaruh buruk bagi kota Jogja, kita ambil contoh kecil saja seperti dampak buruk yang terjadi di bidang pariwisata kota Jogja. Tentu dengan adanya fenomena klitih yang marak terjadi di kota Jogja memunculkan dampak yang buruk di bidang pariwisatanya, secara otomatis para penikmat destinasi wisata yang awalnya ingin menikmati keindahan kota Jogja akan berifikir dua kali untuk benar benar mengunjungi kota ini.
Apalagi klitih ini sering terjadi di wilayah selatan malioboro, malioboro bisa disebut sebagai jantung wisata kota Jogja, dengan adannya dampak buruk yang terjadi di bidang pariwisatanya, Jogja juga akan menghadapi penurunan pemasukan yang otomatis berpengaruh di bidang ekonomi kota Jogja.
Saya kira peran dari Polda DIY sangat dibutuhkan dalam penanganan kasus ini, karena yang menangani kasus kriminal adalah salah satu wewenang dari kepolisian, upaya pencegahan dapat dimulai dari pemuda pemuda yang rentan terpengaruh oleh lingkungan yang buruk. Upaya yang dapat dilakukan seperti:
Pertama, Pihak kepolisian dapat melakukan penyuluhan atau sosialisasi kepada pemuda kota Jogja secara menyeluruh.