Mohon tunggu...
Saddiah hanum Ritonga
Saddiah hanum Ritonga Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

BEAUTY

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3.3.a.10 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

31 Oktober 2021   23:10 Diperbarui: 31 Oktober 2021   23:29 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PGP-2 – Kabupaten Simalungun – Saddiah Hanum Ritonga-Aksi Nyata Paket Modul 3

Artikel Refleksi 

Meningkatkan Imtaq

Peristiwa (Facts)

Latar Belakang

Sekolah merupakan wadah bagi anak untuk belajar memperoleh pengetahuan dan mengembangkan berbagai kemampuan dan keterampilan. Oleh karena itu, Pendidikan di sekolah adalah usaha sadar yang mempunyai tujuan untuk mengubah tingkah laku anak didik. Sehubungan dengan hal itu maka pendidik (guru) sebagai salah satu unsur dalam pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam berhasil atau tidaknya proses pendidikan. Pendidikan agama seharusnya memang sejak dini sudah mulai diberikan kepada anak karena perkembangan jiwa anak telah mulai tumbuh sejak kecil, sesuai dengan fitrahnya. Fitra manusia disalurkan, dibimbing dan dijuruskan kepada jalan yang seharusnya. Dengan tujuan di harapkan Pendidikan agama dapat menjadi dasar pembentukan kepribadian anak, dan menjadi generasi yang memiliki kepribadian dengan pola iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Pendidikan terdapat tanggung jawab tiga angle.Rumah tangga sebagai pembentukan sikap (afektif). Sekolah sebagai wahana pengembangan kognitif (intelektual), dan masyarakat sebagai psikomotorik.

Alasan Melakukan Aksi

  • Meningkatkan keimanan peserta didik  bagi yang beragama islam diantaranya adalah dengan sholat lima waktu sehari semalam. Dalam pelaksanaan sholat  ada syarat sah sholat diantaranya suci dari hadas besar dan kecil.Suci dari hadas kecil dengan cara wudhu. Namun pada prakteknya masih banyak siswa kelas lima dan enam yang belum sempurna dalam melakukan wudhu dan hanya satu siswa  dapat membaca doa  setelah berwudhu.
  • Sholat berjama'ah/dokpri
    Sholat berjama'ah/dokpri
    Sumber hukum dalam Islam adalah Alqur ´an dan Hadis. Untuk itulah siswa harus bisa membaca Alqur´an. Dalam kegiatan keagamaan yang  CGP lakukan bekerja sama dengan rekan sejawat mengajarkan  dan mengenalkan Iqra dan Alqur´an.   
    Sholat berjama'ah/dokpri
    Sholat berjama'ah/dokpri
    Peranan  orang tua dalam  meningkatkan keimanan di rumah dengan bimbingan dan contoh teladan dari keluarga.  
    Sholat berjama'ah/dokpri
    Sholat berjama'ah/dokpri
  • Peranan masyarakat dalam meningkatkan keimanan melalui perayaan hari  besar umat  Islam.  
    Perayaan Maulid Nabi/dokpri
    Perayaan Maulid Nabi/dokpri
  • Peran  kepala sekolah dan guru dalam  kegiatan kebaktian singkat bagi agama kristen.  
    Kepala sekolah dan Guru pada Kebaktian singkat/dokpri
    Kepala sekolah dan Guru pada Kebaktian singkat/dokpri

     

 Hasil Aksi Nyata

Setelah dilakukan beberapa minggu kegiatan keagamaan di sekolah dan di rumah, maka hasilnya adalah sebagai berikut :

1. Murid sudah mampu membaca Iqra dan Alqur´an sesuai dengan tajwidnya.  

Murid sudah mampu membaca Iqra' dengan benar/dokpri
Murid sudah mampu membaca Iqra' dengan benar/dokpri

2. Murid melakukan Wudhu dengan benar dan mampu membaca doa setelah berwudhu.  

Murid sudah mampu melafalkan doa setelah berwudhu dengan benar/dokpri
Murid sudah mampu melafalkan doa setelah berwudhu dengan benar/dokpri

3. Murid yang beragama kristen mampu melakukan kebaktian singkat dengan baik. 

Murid melakukan Kebaktian Singkat/dokpri
Murid melakukan Kebaktian Singkat/dokpri
Perasaan (Feelings)

Perasaan saya ketika melakukan aksi nyata sangat sedih, karena banyak sekali murid yang belum mengenal Iqra, bahkan kelas tiga dan kelas empat masih Iqra satu. Padahal kalau saya mengingat kembali masa saya kecil dengan keadaan yang terbatas saat itu, guru mengaji masih sangat sedikit, tetapi karena perhatian orang tua dan kepeduliannya terhadap anaknya, maka saya mengaji malam saat itu untuk mengenal alif-alif, tapi sekarang guru mengaji ada dimana-mana, madrasah juga sudah menjamur, ternyata masih banyak murid yang belum mengenal bacaan Iqra. Melihat kenyataan yang terjadi pada murid, maka saya dan rekan sejawat bersemangat untuk menjalankan kegiatan ini, menjadikan kegiatan rutin setiap hari Kamis dan Jumat untuk mengajarkan Iqra’ dan Alquran kepada murid dari kelas satu sampai kelas enam.

Pembelajaran ( Findings)

Keberhasilan

1. Memberikan semangat kepada murid untuk belajar Iqra dan Alquran serta bacaan sholat.

2. Murid sudah dapat melakukan wudhu dengan baik.

3. Murid sudah dapat melakukan kebaktian singkat.

Kegagalan 

1. Pada jadwal yang telah ditentukan masih ada murid yang tidak hadir.

2. Masih banyak murid yang belum mampu membaca iqra.

3. Kurangnya dukungan orang tua.

Penerapan (Future)

Perbaikan pelaksanaan di masa mendatang :

1. Setiap hari akan memberikan waktu sekitar sepuluh menit persiswa untuk membaca Iqra (Alquran ) setelah pulang sekolah.

2. Meminta kepada orang tua untuk mendampingi  anaknya mengulangi atau menambah bacaan Iqra/Alquran  di rumah setelah sholat magrib.

3. Guru  memberikan ceramah singkat setiap hari Kamis dan Jumat tentang ajaran agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun