Mohon tunggu...
Saddam Husein
Saddam Husein Mohon Tunggu... Jurnalis - Mempelajari Pengantar Studi Islam

jangan katakan tidak bisa sebelum anda mencobanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Metodologi Studi Islam

9 Desember 2019   00:07 Diperbarui: 18 Juni 2021   17:09 1838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metodologi Studi Islam. | bilabil

A. Pengertian

Metodologi berasal dari kata method yang artinya metode dan logos yang artinya ilmu, sedangkan studi islam adalah studi yang mempelajari tentang keislaman. Metodologi studi islam sendiri adalah cara untuk melakukan pengkajian ilmu secara menerima dan utuh atau keseluruhan. Metodologi studi islam merupakan pengenalan metode-metode sebatas teoritis, dan belum tentu terdapat praktik.

Baca juga: Pentingnya Studi Islam di Masa Sekarang

B. Objek Studi Islam

Karena islam merupakan agama yang sempurna, dalam metodologi studi islam ini membahas banyak hal tentang keislaman. Objek studi yang dikaji diantaranya adalaha tentang muamalah, ibadah, pemikiran serta ilmu pengetahuan, selain itu juga ilmu kalam, hadist, fiqih, pendidikan islam, dan tasawuf. Objek studi islam juga dikaitkan dengan ilmu pengetahuan umum seperti ilmu hukum, ekonomi, matematika, alam dan lain-lain. Meskipun berkaitan dengan ilmu pengetahuan umum, objek studi islam tetaplah merujuk dsn bersumber kepada Al-Quran dan Hadist.

Baca juga: Teknologi Dan Studi Islam

C. Tujuan Studi Islam

Tujuan dari studi islam ini sendiri adalah untuk mempermudah pemahaman terhadap islam tidak hanya dalam materi tetapi metode untuk mempelajarinya. Fungsi lain yaitu untuk melihat keislaman dari berbagai sudut pandang. Metodologi studi islam mengarahkan kita pada cara memahami islam secara metodologis dengan jalan melakukan kajian dan penelitian tentang islam. Selain itu juga memiliki tujuan yaitu mampu membuat masyarakat yang hidup bertoleran sebab adanya berbagai pandangan tersebut sehingga tidak akan timbul islam yang ekstrem atau fanatis(berlebihan). 

Baca juga: Bagaimana Konsep dalam Metodologi Studi Islam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun